Diskon PPnBM Gairahkan Industri Otomotif, tapi Produksi Masih Terbatas

Sabtu, 24 April 2021 | 14:30 WIB
Diskon PPnBM Gairahkan Industri Otomotif, tapi Produksi Masih Terbatas
Ilustrasi industri otomotif. [Shutterstock/Rainer Plendl]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah terkait dengan industri kendaraan bermotor, yakni PMK No 20/PMK 010/2021 dan Kepmenperin No 169 Tahun 2021 tentang Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), menjadi alasan utama kenaikan di industri otomotif Indonesia sejak pandemi Covid-19.

"Kami merasa sangat berterimakasih kepada pemerintah yang telah memperjuangan kebijakan PPnBM," ungkap Yohannes Nangoi, Ketua Umum GAIKINDO.

Adanya kebijakan Pemerintah dalam bentuk relaksasi PPnBM kendaraan bermotor menjadi momentum bangkitnya industri otomotif Indonesia.

Semenjak diberlakukannya kebijakan PPnBM, terjadi lonjakan penjualan atau wholesale kendaraan bermotor yang memenuhi ketentuan insentif Pemerintah, hingga mencapai 172 persen pada Maret 2021, dibanding dengan penjualam di bulan Februari 2021.

Angka pencapaian total pada bulan Maret 2021 mencapai lebih dari 85.000 unit, mendekati angka pencapaian normal yang berada pada angka sekitar 90.000 unit.

Baca Juga: Ada Diskon PPnBM, Toyota Banjir Pemesanan

Peningkatan yang signifikan ini merupakan awal yang luar biasa atas pulihnya ekosistim industri otomotif nasional yang sempat terpukul sangat dalam karena pandemi Covid-19 pada 2020.

Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi, berbicara soal mobil listrik di Jakarta, Selasa (22/5). [Suara.com/Liberty Jemadu]
Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi. [Suara.com/Liberty Jemadu]

Kebijakan PPnBM menggerakkan pasar dan mendorong tingginya permintaan, sehingga diperlukan penyesuaian kepasitas produksi untuk memenuhinya.

Di sisi lain upaya percepatan produksi harus tetap mematuhi persyaratan dan ketentuan protokol kesehatan yang berlaku.

Upaya percepatan tidak dapat berlangsung secara maksimal, sehingga efek kejar-kejaran permintaan dan produksi tidak dapat dielakkan.

Selain itu, keterbatasan pasokan semikonduktor juga menjadi salah satu alasan terhambatnya kecepatan produksi industri otomotif di Indonesia.

Menurut Gaikindo, terjadinya kondisi production shortage ini telah diantisipasi oleh para pelaku industri otomotif dan juga Kementerian Perindustrian RI, dengan meminta langsung support dari prinsipal merek.

Baca Juga: Ada Virtual Daihatsu Festival Hari Ini, Bisa Beli Mobil Cara Tukar Tambah

Hal ini juga menjadi salah satu pembahasan utama pada pertemuan Menteri Perindustrian RI dengan para prinsipal Jepang pada awal Maret lalu.

Gaikindo meyakini bahwa kondisi ini akan dapat segera diatasi oleh industri otomotif Indonesia.

"Kondisi ini sudah diantisipasi dari awal diberlakukannya kebijakan PPnBM dan saat ini, seluruh lini industri otomotif Indonesia tengah fokus untuk mempercepat produksi dan memenuhi permintaan konsumen," ujar Nangoi.

Terlepas dari adanya kendala kelambatan untuk memenuhi pemesanan kendaraan pada jenis kendaraan tertentu.

Kebijakan relaksasi PPnBM kendaraan bermotor tetap menjadi pendorong luar biasa, yang secara efektif memicu pasar, dan meningkatkan permintaan secara signifikan. Hal tersebut dinilai telah menandai bangkitnya industri otomotif Indonesia.

Ilustrasi membeli mobil secara online, termasuk mobil bekas [Shutterstock].
Ilustrasi membeli mobil  [Shutterstock].

"Kami ingin kembali menegaskan, bahwa bagi Gaikindo dan anggotanya, kebijakan relaksasi PPnBM dari Pemerintah telah terbukti tepat sasaran dan efektif menghidupkan kembali industri otomotif Indonesia," jelas Nangoi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI