Suara.com - Pemilik mobil bisa saja mengabaikan penggantian oli atau pelumas untuk kendaraan mereka yang jarang dipakai. Akan tetapi, sebenarnya kondisi ini perlu dicermati. Utamanya peredaran alirannya, karena fungsinya seperti darah dalam tubuh kita.
General Manager of After Sales Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Boediarto menjelaskan, sejauh ini sebenarnya produsen oli belum mengeluarkan pernyataan berapa bulan atau berapa lama waktu maksimum bagi oli berada di dalam mesin.
"Namun dalam tujuan menjaga kualitas sebaiknya mobil itu dipanaskan, kalau bisa tiga hari sekali," ujar Boediarto, saat virtual conference, baru-baru ini.
Bila tidak sempat, sarannya adalah seminggu atau dua minggu sekali. Tapi kalau sudah satu bulan sebaiknya diperiksa karena oli bisa mengendap dan bagian-bagian yang butuh pelumasan tidak dapat pengaliran oli yang cukup.
Baca Juga: Jangan Ditiru: Sudah Serobot Jalur TransJakarta, Suruh Bus Mundur Pula
"Ada kemungkinan oli bisa mengental dan sebagainya," kata Boediarto.
Terakhir, anjuran dari pabrikan sebaiknya dilaksanakan untuk menjaga hal yang tidak diinginkan. Tapi bila ragu bisa dibawa ke bengkel resmi terdekat.
Anggapan kalau oli akan awet, bila mobil jarang dipakai tidaklah tepat. Justru oli pada mobil yang jarang dipakai akan membuat mobil rentan mengalami kerusakan.
Untuk itulah, melakukan ganti oli yang jarang dipakai menjadi penting.
Baca Juga: Ingin Tolong Banyak Nyawa, Pria Ini Jual Mobil SUV untuk Beli Oksigen