Suara.com - Mitsubishi Motors Corporation harus memangkas produksi sebanyak 7.500 unit kendaraan di Jepang dan Thailand untuk pengerjaan April 2021. Penyebabnya, karena kesulitan mendapat pasokan chip semikonduktor.
Pengumuman yang dilakukan Mitsubishi Motors ini senasib dengan beberapa carmaker sebelumnya, yaitu mengalami kekurangan chip semikonduktor. Dan malahan sudah terjadi sejak akhir tahun lalu.
Akibat masalah yang dialami, perusahaan yang tergabung dalam Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi ini akan memangkas produksi di tiga pabrik. Di mana dua di antaranya berada di Jepang dan satu di Thailand.
Selanjutnya, seperti dikutip dari Bangkok Post, perusahaan otomotif berlogo tiga berlian ini berencana baru akan memulai produksi secara normal jika mampu mengamankan pasokan chip mulai Mei mendatang.
Baca Juga: Bikin Nggak Nyangka, Lampu Hazard Punya Fungsi Unik di Negara Ini
Sebelumnya aktivitas produksi Mitsubishi Motors sebenarnya sempat terganggu akibat terbakarnya sebuah pabrik di Jepang Timur yang dijalankan oleh Renesas Electronics Corporation pada Maret lalu. Kejadian ini telah meningkatkan kekhawatiran perusahaan karena pabrik ini pemasok utama semikonduktor untuk mobil.
Memang dampak virus Corona di sektor otomotif sangat terasakan berat pukulannya, Selain itu, permintaan komputer, konsol game, dan perangkat elektronik lainnya terus meningkat akibat warga tidak keluar rumah.
Sebagai informasi sekitar 2020, produsen mobil ini berhasil memproduksi sekitar 854.000 unit kendaraan secara global. Namun apa yang dialami Mitsubishi juga dirasakan oleh pabrikan mobil lainnya.
Subaru Corporation, misalnya. Perusahaan ini telah mengumumkan akan menangguhkan aktivitas produksi di salah satu pabriknya di Jepang hingga 27 April. Penangguhan ini menyebabkan pemangkasan produksi sekitar 10.000 unit kendaraan.
Baca Juga: Mitsubishi Xpander AP4, Mobil Keluarga yang Tangguh di Dunia Reli