Saingi Tesla, Huawei Siapkan Rp 14,6 Triliun untuk Bisnis Mobil Listrik

Selasa, 13 April 2021 | 21:58 WIB
Saingi Tesla, Huawei Siapkan Rp 14,6 Triliun untuk Bisnis Mobil Listrik
Logo Huawei. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Huawei dilaporkan ingin bergabung ke bisnis mobil listrik. Perusahaan menyebut ambisinya untuk mengambil alih pasar mobil listrik yang kini dikuasai Tesla.

"Huawei akan menginvestasikan lebih dari 1 miliar dolar AS (Rp 14,6 triliun) pada pengembangan komponen mobil tahun ini," kata Eric Xu selaku Deputy Chairman Huawei, dikutip dari Pymnts, Selasa (13/4/2021).

Xu melanjutkan, saat ini China menambahkan 30 juta mobil setiap tahun dan diprediksi akan terus naik. Sekalipun mereka tidak memanfaatkan pasar di luar China, Xu yakin bahwa bisnis tersebut akan sangat berdampak besar untuk Huawei.

Investasi Rp 14,6 triliun ini akan mencakup mobil listrik sekaligus mobil swakemudi. Xu mengklaim bahwa teknologi Huawei saat ini sudah melampaui Tesla dalam hal jarak tempuh.

Baca Juga: Ngeri! Sensor Tesla Tangkap Sosok Hitam Misterius Ikuti Pemobil di Samping

Sejauh ini, Huawei bekerja sama dengan beberapa produsen mobil listrik China seperti BAIC Group, Chongqing Changan Automobile Co, dan Guangzhou Automobile Group Co. Nantinya, mobil swakemudi baru ini akan diberi nama Huawei sebagai sub-mereknya.

Rencana Huawei ini mirip dengan Intel Corp, di mana mereka menempatkan logo sendiri di produksi mobil yang menggunakan teknologi self-driving. Selain itu, inisiatif mobil baru Huawei bisa dilihat sebagai upaya untuk memperluas area baru untuk memacu keuntungan.

Sebagaimana diketahui, Huawei merupakan perusahaan multinasional China yang terkenal dengan teknologi telekomunikasi dan elektronik. Perusahaan tersebut kini di-blacklist oleh mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump karena dianggap mata-mata.

Alhasil, Huawei menjadi kesulitan dalam mengembangkan bisnisnya, termasuk smartphone dan 5G. Pemerintah Biden pun belum memberikan tanda untuk mencabut sanksi tersebut.

Baca Juga: Siap Garap Mobil Listrik Pertama, Xiaomi Pilih SUV atau Sedan?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI