Suara.com - Shell Indonesia mengungkapkan akan terus melakukan evaluasi terkait rencana pembangunan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di Indonesia.
Meski belum ada rencana untuk menambah jumlah SPKLU dalam waktu dekat, VP Marketing Shell Mobility Indonesia, Vanda Laura mengatakan, ke depan pihaknya akan memperbanyak jumlah SPKLU yang edisi perdananya dibangun di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell di Pluit, Jakarta Utara.
"Ke depan, kami akan memperbanyak jumlah SPKLU seiring populasi EV (Electric Vehicle) yang semakin banyak. Terlebih saat ini banyak APM (Agen Pemegang Merek) yang mulai melirik mobil hybrid dan listrik," ujar Vanda Laura, dalam sesi virtual conference, Rabu (7/4/2021).
Meski demikian, ia menambahkan untuk tahun ini Shell Indonesia membuka satu SPKLU saja. Selanjutnya akan melihat tren mobil listrik di Indonesia seperti apa.
Baca Juga: BMW Tak Ingin Produksi Mobil Listrik Mirip Kompetitor
"2021 kami akan buka satu dulu. Ke depan kami akan evaluasi untuk perkembangan ke depannya," kata Vanda Laura.
Sebelumnya Shell Indonesia memperkenalkan SPKLU mobil listrik pertama pada akhir bulan lalu.
SPKLU atau Shell Recharge pertama terletak di Pluit, Jakarta Utara. Shell Recharge hadir untuk memenuhi meningkatnya permintaan transportasi ramah lingkungan alias kendaraan listrik.
Shell Recharge memiliki daya pengisian fast charging sebesar 50kW. Proses pengisian daya dari 0 sampai 80 persen bisa dilakukan sekitar 30 menit. Sehingga pemilik mobil listrik tidak perlu menunggu lama untuk melakukan pengisian ulang baterai mobil listriknya.
Baca Juga: Potret Mobil Listrik Nasional Garapan Malaysia, Bentuknya Mirip Honda Jazz