Suara.com - Nico Rosberg kembali lagi ke pentas balap Formula One (F1) dan siap menantang mantan rekan satu tim sekaligus kompetitornya yang paling sengit, Lewis Hamilton? Rupanya bukan. Kedua bertemu lagi dalam format beda, sebagai sesama pemilik tim balap Extreme E.
Nico Rosberg, juara dunia F1 2016 mengantarkan tim Rosberg Racing, sedangkan Lewis Hamilton, sang juara dunia F1 tujuh kali, membawa Team X44.
Beberapa saat lalu, Lewis Hamilton sudah sibuk woro-woro via laman media sosial Instagram atas nama akunnya, bahwa ia tengah sibuk membidani timnya di Extreme E, sehingga di 2021 siap bertarung.
Dikutip dari kantor berita Antara, Extreme E digagas pendiri balap single seater tenaga listrik Formula E, Alejandro Agag. Tunggangan yang ditandingkan masuk kategori Sport Utility Vehicle (SUV) spesifikasi off-road bertenaga listrik.
Baca Juga: BMW Kembangkan Platform Baru Fokus Mobil Listrik
Tujuannya adalah membawa pesan terkait masalah lingkungan yang mengancam sejumlah wilayah terpencil di berbagai belahan dunia, lokasi di mana kompetisi berlangsung.
Untuk seri perdana, dipilih gurun Al-Ula di Arab Saudi. Sesudahnya para kompetitor akan berlayar menuju Senegal di Afrika, Pulau Greenland milik Denmark, hutan Amazon di Brasil, serta gletser Tierra del Fuego di Argentina, Amerika Selatan.
Di seri pembuka Extreme E, Arab Saudi, tim milik Nico Rosberg, Rosberg Racing yang dipiloti Molly Taylor, juara Australian Rally 2016 asal Australia, dan Johan Kristoffersson, juara dunia rallycross tiga kali asal Swedia, menang di podium teratas.
Sementara peringkat kedua direbut tim Andretti asal Amerika Serikat yang didukung duet Catie Munnings dan Timmy Hansen.
Lantas podium ketiga dimenangkan tim milik Lewis Hamilton. Sebagai pilotnya adalah Sebastian Loeb, juara dunia World Rally Championship (WRC) sembilan kali, serta Cristina Gutierrez. Di babak kualifikasi, Sabtu (3/4/2021) keduanya mencetak penampilan tercepat.
Baca Juga: Wisata Bali: Kemenperin Dukung Pilot Project Mobil Listrik Bagi Wisatawan
Extreme E menggunakan format kualifikasi time trial, sebuah perubahan yang dilakukan pada menit-menit terakhir, dan sejumlah kecelakaan terjadi pada Sabtu dan Minggu, menimbulkan kekhawatiran soal keamanan para pebalap, meski tidak ada yang mengalami cedera serius.
"Ini di luar ekspektasi saya. Ini menjadi akhir pekan yang terbaik yang bisa saya bayangkan," komentar Alejandro Agag.
"Untuk kecelakaan, itu adalah bagian dari motorsport," imbuhnya, seraya menambahkan bahwa penyesuaian akan dilakukan sebelum seri kedua kejuaraan yang akan digelar 29-30 Mei.
Paling menarik dari kejuaraan Extreme E, selain melakukan kampanye pesan lingkungan di lima area kritis, laga ini bertujuan mempromosikan kesetaraan gender. Itu sebabnya, setiap tim dipiloti satu driver lelaki dan satu driver perempuan yang berbagi tugas di balik kemudi.
"Ini adalah kesempatan yang luar biasa bagi kami, para perempuan pembalap. Jika melihat persaingannya, semua yang berlaga di sini adalah yang terbaik di kategori motorsport," tukas Molly Taylor, sebagaimana dikutip kantor berita berita Antara dari AFP.