Suara.com - Mengisi bahan bakar minyak (BBM) sudah menjadi kewajiban bagi setiap pemilik kendaraan. Berbicara soal BBM, ternyata ada sedikit fakta yang keliru namun sering diterapkan, yaitu mengisi BBM ketika tangki benar-benar kosong atau indikator sudah menunjukan huruf E.
Jika kebiasaan ini dilakukan terus menerus justru akan menyebabkan beberapa masalah. Mengutip laman Mitsubishi Indonesia, berikut beberapa dampak jika tangki BBM dibiasakan sampai benar-benar E.
Pertama, muncul karat pada tangki BBM karena jika sering dibiarkan kosong akan memiliki banyak udara yang berasal dari kondensasi atau perubahan uap BBM yang menjadi air. Terlebih, jika mobil sering disimpan di luar ruangan, dan terkena paparan sinar matahari langsung.
Jika hal ini sering terjadi, bukan tak mungkin tangki BBM akan memiliki banyak air, kemudian muncul karat yang menggerus dinding tangki.
Baca Juga: Heboh, Kilang Minyak di Indramayu Dikabarkan Kembali Terbakar
Seperti diketahui, massa air lebih berat dibandingkan minyak, sehingga air akan turun ke bawah dan menempel langsung di tangki.
Kedua, selain air dan serpihan karat, juga terdapat kotoran BBM yang mengendap di dasar tangki. Dan ketika kendaraan dinyalakan dalam kondisi tangki kosong, kotoran ini dapat ikut terhisap oleh pompa bahan bakar dan kemudian lama kelamaan akan mengganggu kinerja pompa bahan bakar dan sistem injeksi.
Bila hal ini terjadi, maka bukan tak mungkin mobil akan mogok. Oleh karena itu, satu cara yang bisa dilakukan adalah menguras tangki bahan bakar agar kondisinya kembali bersih.
Ketiga, isi BBM saat tangki kosong bisa menambah rasa was-was. Hal ini karena Anda akan merasa khawatir mobil akan kehabisan bahan bakar dan berakhir mogok di jalan.
Itulah beberapa fakta jika sering mengisi BBM saat tangki kosong. Oleh karena itu, sebaiknya isi BBM sebelum indikator sampai di huruf E atau lampu indikator BBM menyala.
Baca Juga: Ini Daftar 5 Jenis BBM Alternatif Pengganti Bensin