Suara.com - National Highway Traffic Safety Administration atau NHTSA alias Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Amerika Serikat mengeluarkan surat penarikan kembali atau recall atas Hyundai Kona EV dan Hyuundai IONIQ.
Dikutip dari The Verge, mobil-mobil listrik produksi Hyundai yang terdampak tadi berasal dari tahun produksi 2019-2020 untuk Hyundai Kona EV. Serta 2020 untuk Hyundai IONIQ. Adapun muasalnya adalah berdasarkan laporan sejumlah konsumen tentang sumber daya atau baterai terbakar.
NHTSA juga memberikan imbauan agar pemilik agar tidak memarkir kendaraan mereka di area rumah atau dekat bangunan apa pun yang mudah terbakar.
"Korsleting listrik di sel baterai lithium-ion Kona memiliki risiko kebakaran tinggi. Baik saat parkir, mengisi daya, ataupun mengemudi," demikian pengumuman NHTSA, yang dikutip The Verge.
Baca Juga: Dear Peminat Mobil Listrik, Telah Hadir SPKLU Pertama Shell Indonesia
Bulan lalu, Hyundai mengumumkan harus melakukan perbaikan kembali sekitar 76.000 unit Hyundai Kona EV yang dibuat antara 2018 dan 2020 karena masalah kebakaran baterai. Recall ini berlaku global.
Produsen mobil asal Korea Selatan itu juga menyatakan bahwa akan menarik kembali beberapa Hyundai IONIQ dan bus listrik yang diproduksinya. Secara total, Hyundai mengatakan akan menarik 82.000 kendaraan, yang diperkirakan akan menelan biaya sekitar 900 juta dolar Amerika Serikat (AS).
Seperti diketahui, baterai yang tersemat pada Hyundai Kona EV adalah produk LG Energy Solutions, sesama perusahaan asal Korea Selatan. LG Chem juga menjadi pemasok utama baterai lithium-ion untuk beberapa pembuat mobil seperti General Motors, Audi, Mercedes-Benz, dan Volkswagen Group.