Merasa Ketinggalan, Malaysia Rancang Kebijakan Kendaraan Listrik

Sabtu, 27 Maret 2021 | 21:22 WIB
Merasa Ketinggalan, Malaysia Rancang Kebijakan Kendaraan Listrik
Proton Saga Anniversary Edition, sebagai ilustrasi produk lokal Malaysia [Proton via ANTARA News].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Malaysia siap mengejar ketertinggalannya di kawasan Asia Tenggara untuk urusan Electric Vehicle (EV) alias mobil listrik.

Rencananya, pemerintah Negeri Jiran ini siap untuk mengatasi masalah keterlambatan EV dengan merumuskan kebijakan khusus mobil listrik, sebagai bagian dari revisi Rencana Kebijakan Otomotif Nasional (NAP 2020).

Menurut CEO Malaysia Automotive, Robotics and IoT Institute (MARII) Datuk Madani Sahari, pemerintah Malaysia memahami pentingnya elektrifikasi dan akan mengubah kebijakan, khususnya segmen EV, dalam upaya menarik investasi mobil bertenaga listrik ke Malaysia.

"Pemerintah berencana meluncurkan kebijakan khusus EV pada kuartal pertama tahun ini," ujar Datuk Madani Sahari, dikutip dari Paultan.

Baca Juga: Jangkau Lebih Banyak Konsumen, Harga Chevrolet Bolt EV Dipangkas

Presiden Jokowi disopiri PM Malaysia, Mahathir Mohamad dalam sebuah mobil Proton di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (9/8/2019). [Twitter/jokowi]
Presiden Jokowi disopiri PM Malaysia, Mahathir Mohamad dalam sebuah mobil Proton di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (9/8/2019). Sebagai ilustrasi relasi bilateral Indonesia dan Malaysia [Twitter/jokowi]

Sementara itu, Presiden MAA Datuk Aishah Ahmad menyatakan belum bisa memberi keterangan pasti kapan pengumuman ini akan dilakukan.

Namun menurutnya, pemerintah Malaysia serius dalam mengatasi ketertinggalan dari negara-negara tetangga seperti Thailand dan Indonesia.

"Pemerintah serius mempertimbangkan insentif seperti apa yang harus diterapkan demi meningkatkan pertumbuhan kendaraan listrik di Malaysia. Masih dalam pembahasan dan saya belum tahu kapan diumumkan," jelasnya.

Seperti diketahui, Thailand dan Indonesia sejauh ini sangat serius untuk beralih ke dari mobil konvensional ke kendaraan listrik.

Masing-masing negara telah menyiapkan insentif bagi setiap pabrikan yang mulai memasarkan mobil ramah lingkungan.

Baca Juga: Sangar Namun Rendah Emisi, Hyundai Kona EV Bakal Jadi Mobil Patwal

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI