Suara.com - Menanggapi laporan Angkatan Darat China yang melarang mobil Tesla memasuki kompleks perumahan militer di negara tersebut, Elon Musk mengatakan bahwa kendaraan buatan perusahaanya tidak digunakan untuk mata-mata.
Dilansir dari Carscoops (27/3/2021), pekan lalu, militer mengatakan kepada pemilik Tesla untuk memarkir kendaraan mereka di luar kompleks militer karena kekhawatiran bahwa pabrikan mobil mengumpulkan data sensitif dengan kamera internal kendaraan.
Namun, saat berbicara di Forum Pembangunan China tahunan yang diselenggarakan oleh Dewan Negara pemerintah, Musk mengatakan bukan itu masalahnya.
“Ada dorongan yang sangat kuat bagi kami untuk sangat merahasiakan informasi apa pun,” katanya.
Baca Juga: Dari yang Klasik hingga Kekinian, Koleksi Mobil Jason Statham Serba Menawan
"Jika Tesla menggunakan mobil untuk memata-matai di China atau di mana pun, kami akan tutup."
Musk membandingkan ketakutan Tesla menggunakan kendaraannya untuk memata-matai China dengan ketakutan di Amerika Serikat pada tahun 2020 bahwa aplikasi TikTok milik China digunakan untuk memata-matai pengguna dan merupakan ancaman keamanan nasional.
“Amerika Serikat ingin menutup TikTok. Untung tidak terjadi,” tambah Musk.
“Banyak orang prihatin dengan TikTok. Tapi saya pikir kekhawatiran semacam ini tidak perlu, dan kita harus belajar dari situ."
Karena China adalah salah satu pasar terpenting Tesla, direktur pelaksana penelitian ekuitas di Wedbush Securities, Dan Ives, percaya bahwa penting bagi Musk untuk ambil tindakan tegaas dan menangani laporan tersebut.
Baca Juga: Rambah Industri Otomotif, Xiaomi Siap Kembangkan Mobil Listrik
"Kami percaya pernyataan ini penting bagi Tesla dan Musk untuk disampaikan langsung kepada China, dan pemerintah di Beijing mengingat kepentingan strategis ambisi kendaraan listrik di China," katanya.