Suara.com - Per kopling racing atau per kopling aftermarket biasanya kerap dipilih pengguna sepeda motor agar tarikan lebih bertenaga. Padahal kalau dibandingkan dengan kopling bawaan, per kopling racing biasanya lebih keras ketika ditekan.
Toh banyak yang masih mempertahankan penggunaan per kopling racing ini, karena membuat tarikan motor dashyat alias tidak lemot. Kondisi ini didapat dari materi per yang lebih kuat sehingga bisa membuat kampas lebih mencengkeram.
Dikutip dari WahanaHonda, per kopling racing sebaiknya tidak digunakan untuk harian, alasannya adalah sebagai berikut:
1. Kampas cepat aus
Baca Juga: Alvin dan Avila Bahar, Bapak-Anak Perkuat Honda Racing Indonesia 2021
- Untuk pemakaian motor harian, pasti tuas kopling sering ditarik. Apalagi kalau berkendara di pusat kemacetan kota. Kalau tuas kopling terlalu sering dipakai dan motor menggunakan per kopling racing, nantinya kampas dan pelat jadi semakin sering bergesekan. Akibatnya, kampas pun cepat aus, terlebih jika kampasnya masih jenis standar.
- Kondisi motor untuk sehari-hari tentu tidak seperti motor balap. Pada motor balap koplingnya sudah di-upgrade secara total, termasuk soal bahan kampas, pelat, hingga per.
2. Tuas kopling jadi lebih keras
- Ingat, per kopling racing lebih keras. Otomatis, tuas kopling pun jadi ikut lebih keras, dibanding kopling standar. Bayangkan saja kalau harus menembus kemacetan dan bolak-balik menarik tuas kopling. Tentu tidak nyaman rasanya.
- Jadi lebih baik gunakan per kopling standar untuk pemakaian motor sehari-hari. Apalagi kalau harus bolak-balik ke berbagai lokasi yang jauh.
- Selain dua alasan utama itu, per kopling racing juga bisa membuat rumah kopling cepat aus, akibat daya pegas per kopling yang mencengkeram sangat kuat. Belum lagi, mesin motor akan cepat panas akibat meningkatnya gaya gesek komponen kopling.
- Pertimbangan lain sebelum memilih untuk menggunakan per kopling racing adalah kabel kopling yang berisiko cepat putus, lagi-lagi sebagai dampak dari daya pegas per kopling yang keras.