Suara.com - Mobil yang irit bahan bakar menjadi salah satu prioritas konsumen dalam membeli mobil. Namun sayang, saat produk sudah ada di tangan. Meski dikenal irit, konsumsi bahan bakar ternyata tetap boros.
Mari kenali, mengapa mobil bisa mengalami boros bahan bakar. Mengutip mobil88, ada beberapa faktor yang membuat mobil jadi ugal-ugalan dalam menenggak sumber tenaga ini.
Ada tiga alasan utama mengapa bahan bakar kendaraan roda empat menjadi boros, yaitu:
Filter Udara Kotor
Baca Juga: Berprestasi Cemerlang, Ralf Speth Mengasuh Jaguar Land Rover dan TVS
- Filter udara yang kotor akan menghambat aliran udara saat masuk ke ruang bakar, hal ini dapat menurunkan performa mobil terutama di bagian pacu dan menimbulkan gejala ngelitik (knocking).
Kerak di Ruang Mesin
- Hal ini bisa timbul karena mobil tidak diisi bahan bakar sesuai spesifikasi.
- Bisa juga karena jarang mengganti oli secara rutin, sehingga banyak kerak atau kotoran dari sisa-sisa pembakaran yang tidak dibersihkan oleh pelumas.
- Munculnya kerak ini bisa membuat volume ruang bahan bakar menjadi lebih kecil, sehingga tenaga mesin yang dihasilkan akan semakin berkurang.
Injektor Kotor
- Lubang nozzle injektor bahan bakar yang ada di mobil-mobil modern saat ini dibuat sangat kecil sehingga mudah tersumbat. Akhirnya, pembakaran bahan bakar menjadi tidak sempurna dan bisa mengurangi efisiensi bensin mobil.
- Sumbatan di injektor ini juga bisa disebabkan karena kotornya tangki bahan bakar, atau biasa mengisi BBM ketika kondisi kosong, sehingga kotoran di dasar tangki BBM ikut naik ke ruang mesin.
Tips agar bahan bakar tak boros
Isi Bahan Bakar Sesuai Rekomendasi
- Pabrikan mobil selalu menganjurkan standar BBM yang dibutuhkan oleh mobil, sesuai spesifikasi mesin mobil itu sendiri.
- Ini alasan mobil yang awalnya irit, tiba-tiba menjadi boros. Tindakan mengganti jenis BBM dengan RON yang lebih rendah akan menyebabkan mesin mobil tidak bisa bekerja dengan baik.
Kebiasaan berkendara
Baca Juga: Best 5 Oto: Zaskia Adya Mecca Apresiasi Polisi, Tips Ngawur Motoran di JPO
- Jangan sering menekan pedal gas secara dalam, cukup diurut saja secara perlahan.
- Usahakan juga pindah gigi di bawah 2.000 rpm dan saat melaju di jalan tol kecepatan maksimal tidak lebih dari 100 km per jam.