Suara.com - Presiden Bolivia, Luis Arce menuduh Elon Musk bersama Tesla terlibat dalam kudeta pada 2019 yang menggulingkan Presiden saat itu, Evo Morales.
Dalam konferensi pers bersama Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador, Presiden Bolivia berterima kasih kepada Meksiko. Pasalnya sudah menawarkan perlindungan politik kepada Evo Morales dan dirinya dalam peristiwa 2019.
Luis Arce mengatakan, sebelumnya calon wakil presiden Samuel Doria Medina sempat melontarkan pernyataan yang menyebutkan akan sangat menarik jika Tesla bisa datang ke Bolivia. Yaitu untuk melakukan industrialisasi Lithium.
"Beberapa minggu kemudian, pernyataan dari manajer senior Tesla diketahui di jejaring sosial yang mengatakan bahwa mereka akan melakukan kudeta jika diperlukan," papar Luis Arce, yang menjabat sebagai Menteri Keuangan pada 2006 dan 2017 di masa pemerintahan Evo Morales, dikutip dari Carscoops.
Baca Juga: Nissan: Teknologi Hybrid Jadi Solusi Infrastruktur Mobil Listrik
Evo Morales terpaksa meninggalkan Bolivia tak lama setelah pemilu 2019 yang berakhir dengan kekisruhan dalam penghitungan suara. Ia dan para pendukungnya menganggap bahwa semuanya adalah kudeta, walaupun pada akhirnya memilih untuk mengundurkan diri.
Sementara itu pada 25 Juli 2020, melalui akun Twitternya Elon Musk menunjukkan dukungannya terhadap pemilu di Bolivia. Orang nomor satu Tesla ini bahkan mengatakan paket stimulus pemerintah tidak berpihak pada rakyat.
"Anda tahu apa soal kepentingan terbaik rakyat? Pemerintah Amerika Serikat yang mengorganisir kudeta terhadap Evo Morales di Bolivia sehingga Anda bisa mendapatkan Lithium di sana,"ujar seorang pengguna Twitter yang ditujukan kepada Elon Musk.
Jawaban yang diberikan adalah, "Kami akan mengkudeta siapapun yang kami inginkan". Akan tetapi kemudian tweet itu dihapusnya.
Evo Morales menasionalisasi cadangan Lithium Bolivia dan telah setuju dengan perusahaan Jerman untuk produksi baterai. Akan tetapi kesepakatan itu tidak pernah terwujud karena pemerintah digulingkan.
Baca Juga: Elon Musk Siap Menutup Pabrik di Shanghai, Jika ...
Elon Musk dikabarkan ada di balik negosiasi untuk mengamankan deposit Lithium dari Amerika Selatan untuk Tesla dan rencana Morales untuk menasionalisasi cadangan Bolivia dianggap tidak menguntungkan Tesla.