Viral Aksi Rusuh Pria Rusak Kamera ETLE di Jalan, Ternyata Ini Faktanya

Kamis, 25 Maret 2021 | 19:55 WIB
Viral Aksi Rusuh Pria Rusak Kamera ETLE di Jalan, Ternyata Ini Faktanya
Ilustrasi sistem tilang ETLE. (Suara.com/Yosea Arga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tilang ETLE resmi disahkan pada Selasa (23/3/2021) dan sudah diuji coba di beberapa daerah.

Bagi pengguna jalan yang masih nekat melanggar aturan lalu lintas, siap-siap dapat kiriman "surat cinta" dari polisi di rumah.

Baru disahkan 2 hari lalu, muncul sebuah video beberapa orang merusak kamera CCTV yang berfungsi untuk memantau pengguna jalan.

Video ini diabadikan oleh akun Instagram @agoez_bandz4. Dalam tayangan video tersebut, tampak beberapa orang pria merusak fasilitas kamera CCTV yang terpasang di lampu lalu lintas.

Baca Juga: Viral! Kisah Tragis Nenek Jalan Ngesot yang Dibuang Anaknya di Kediri

Mereka merusak menggunakan sebilah kayu dengan pengait di ujungnya yang berfungsi untuk mencopot kamera tersebut.

Kamera ETLE dirusak beberapa orang di jalan (TikTOk)
Kamera ETLE dirusak beberapa orang di jalan (TikTOk)

Beberapa warganet menduga kalau insiden ini terjadi di Indonesia. Namun setelah ditelusuri lebih lanjut, video ini terjadi di Myanmar.

Video ini awalnya diunggah oleh akun TikTok @waiyan8845. Ternyata ia adalah seorang warga Myanmar, di mana negara tersebut sedang dilanda kerusuhan pasca kudeta militer.

Pengrusakan kamera diduga sengaja dilakukan, agar tidak bisa dipakai untuk mengawasi gerakan demonstrasi yang dilakukan oleh rakyat dalam upaya menentang junta militer.

Video ini pun mengundang reaksi dari warganet di kolom komentar.

Baca Juga: Waduh! Baru Empat Jam E-Tilang Diujicoba, Pelanggar Sudah Ribuan

"Ini di myanmar, tujuan mereka biar gabisa dilihat pemerintah saat mau demo," cuit@ irsyadzakariazu***kar.

"Itu di myanmar, disana sedang terjadi kudeta kerajaan oleh junta militer," tulis @erwinek***r.

Untuk melihat video selengkapnya, klik DI SINI!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI