Suara.com - Mengendarai sepeda motor, tak cuma sekadar tancap gas dan berbelok. Mengerem juga merupakan bagian krusial.
Dengan perhitungan penarikan tuas rem yang tepat, secara langsung Anda juga menjadi pelopor keselamatan berkendara.
Dilansir dari Motorcyclist, sebetulnya ada dua faktor yang wajib diperhatikan, yakni persepsi waktu dan waktu aktivasi.
Lebih jelasnya, persepsi waktu adalah waktu di mana kita mengetahui apa yang terjadi dan menentukan tindakan apa yang akan diambil.
Baca Juga: Best 5 Oto: Zaskia Adya Mecca Apresiasi Polisi, Tips Ngawur Motoran di JPO
Lalu waktu aktivasi merupakan saat di mana kita benar-benar bereaksi dengan tindakan yang sudah kita bayangkan sebelumnya.
Sebagai contoh, bayangkan ada pemotor dengan kecepatan 65 kilometer per jam, atau sekitar 17 meter per detik.
Umumnya, pemotor yang fokus dalam berkendara akan berpikir cepat untuk mengerem. Atau dalam perhitungan yang lebih detil lagi, pemotor akan melakukan pengereman dengan jarak sekitar 15 sampai 20 meter.
Sebetulnya bobot motor, kecepatan dan traksi, memengaruhi dalam membuat motor benar-benar berhenti dengan sempurna.
Belum lagi kemahiran berkendara dan teknologi pada sepeda motor, seperti ABS (Anti-Lock Braking System).
Baca Juga: Motor Bebek Dijual Seharga Fortuner, Ini Istimewanya
Padahal, jika kamu berkendara dengan kecepatan 65 kilometer per jam, setidaknya dibutuhkan jarak 60 meter untuk berhenti.
Itu juga masih dipengaruhi dengan kondisi jalan, kondisi motor, ruang di sisi kanan dan kiri, hingga tingkat kewaspadaan kamu, lho.
Nah, salah satu cara terbaik untuk mengurangi jarak pengereman adalah dengan melambatkan kendaraan terlebih dahulu, sebelum menarik tuas rem.
Asumsikan kamu mengurangi kecepatan dari 65 kilometer per jam, menjadi 50 kilometer per jam. Tentu kamu butuh jarak pengereman yang lebih sedikit lagi, kan.
Fokus dan tingkat kewaspadaan saat mengendarai sepeda motor itu punya peran vital agar pengendara benar-benar bisa memperhitungan jarak pengereman yang tepat.