Toyota Sebut Penghapusan Mobil Bensin Akan Mengalami Banyak Kendala

Kamis, 18 Maret 2021 | 14:17 WIB
Toyota Sebut Penghapusan Mobil Bensin Akan Mengalami Banyak Kendala
Mobil listrik Lexus UX 300e yang mengandalkan baterai Lithium Ion berkapasitas 54,3 kWh. Sebagai ilustrasi mobil listrik dari divisi premium Toyota [Dok Lexus Indonesia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Toyota mengungkapkan keraguannya bila penghapusan mobil bermesin bensin di Amerika Serikat bisa berjalan dengan mulus.

Hal ini disebutkan oleh seorang eksekutif senior Direktur Riset Energi & Lingkungan Toyota Motor North America, Robert Wimmer. Ia menyatakan bahwa peralihan ke era mobil listrik akan mengalami banyak kendala.

"Jika kita ingin membuat kemajuan dalam elektrifikasi, hal ini membutuhkan strategi untuk mengatasi tantangan yang luar biasa. Termasuk infrastruktur pengisian bahan bakar, ketersediaan baterai, penerimaan konsumen dan keterjangkauan," papar Robert Wimmer, dikutip dari Economic Times.

Sementara itu, sambungnya, para kompetitor telah membuat pernyataan bila kurang dari 2 persen kendaraan yang dijual di Amerika Serikat tahun lalu adalah Battery Electric Vehicle (BEV).

Baca Juga: Toyota Perkenalkan Sekat Khusus Mobil Untuk Cegah Penyebaran Covid-19

Proses recharging Volvo XC40 Recharge Electric EV [Volvo Cars].
Proses recharging Volvo XC40 Recharge Electric EV. Sebagai ilustrasi  [Volvo Cars].

Dia juga mencatat bila Toyota butuh 20 tahun untuk menjual lebih dari 4 juta kendaraan hybrid dan listrik di Amerika Serikat.

Untuk pasar Negeri Paman Sam, Toyota sendiri berencana memulai penjualan dua model kendaraan listrik baru tahun depan. Yang mana tujuannya adalah untuk terus meningkatkan penjualan mobil hybrid.

Saat ini banyak pembuat mobil dan pembuat kebijakan di Washington D.C, ibu kota Amerika Serikat sangat ingin agar pemerintah mengambil langkah-langkah untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik.

General Motors merupakan produsen mobil Amerika Serikat terbesar, mengumumkan pada Januari telah menargetkan untuk mengakhiri penjualan passenger car bermesin pembakaran internal mulai 2035.

Sedangkan Volvo mengatakan seluruh jajaran mobilnya akan sepenuhnya bertenaga listrik pada 2030.

Produsen mobil Swedia yang dimiliki Zhejiang Geely Holding Group ini mengatakan 50 persen dari penjualan globalnya harus sudah sepenuhnya listrik pada 2025 dan setengahnya lagi hybrid.

Baca Juga: Toyota Fortuner Hantam Rumah Warga, Empat Orang Terluka di Tanjungpinang

Serupa dengan pembuat mobil lainnya, Ford Motor Company, yang menyebutkan jajaran produknya di Eropa akan sepenuhnya bertenaga listrik pada 2030. Sementara itu Tata Motors Jaguar Land Rover mengatakan merek Jaguar sudah akan sepenuhnya bertenaga listrik pada 2025.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI