Jadi Komponen Krusial, Baterai Mobil Listrik Sebaiknya Tidak Habis Total

Selasa, 16 Maret 2021 | 23:42 WIB
Jadi Komponen Krusial, Baterai Mobil Listrik Sebaiknya Tidak Habis Total
Recharging Station Mitsubishi di area parkir Plaza Senayan. Sebagai ilustrasi pengisian baterai mobil listrik [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah Agen Pemegang Merek (APM) di Indonesia saat ini mulai memasarkan mobil listrik kategori Plug-in Hybrid Electric Vehicle atau PHEV.

Dengan teknologi listrik yang disimpan dalam media pemasok atau supply, baterai menjadi komponen yang sangat krusial dan membutuhkan perawatan khusus.

Hal apa sajakah yang perlu diperhatikan agar baterai pada mobil PHEV tetap mampu bekerja secara optimal?

Head of After Sales & CS Operation Group PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Boediarto menyarankan, sebaiknya pengguna mobil PHEV selalu memperhatikan persentase baterai.

Baca Juga: Mitsubishi Outlander PHEV 2021 Gendong Mesin dan Motor Listrik Baru

Mitsubishi Outlander PHEV yang berfungsi mengalirkan daya listrik dalam situasi darurat bencana alam [Dok PT MMKSI].
Mitsubishi Outlander PHEV yang berfungsi mengalirkan daya listrik dalam situasi darurat bencana alam [Dok PT MMKSI].

"Sebaiknya dijaga agar persentase baterai berada pada kondisi 40 persen sampai 60 persen, apalagi ketika mobil tidak digunakan dalam waktu lama," ujar Boediarto, dalam keterangannya.

Selain itu, pemilik mobil juga harus tetap mengisi daya baterai atau bisa mengatur mode power supply. Untuk pengisian baterai, sebaiknya juga menggunakan arus rendah saat mobil terparkir lama.

Sementara penggunaan quick charging atau arus tinggi bisa diminimalkan. Apabila hanya bisa menggunakan quick charging, disarankan untuk menggunakan normal-charge setidaknya dua minggu sekali.

"Jika kondisi baterai menunjukkan baterai kosong, harus diisi dayanya sampai naik. Atau, mengisi daya dari tenaga mesin dengan mengatur mode power supply ke status 'READY' kemudian tunggu hingga mesin berhenti secara otomatis, selanjutnya matikan mode power supply dari sakelar motor listrik," jelas Boediarto.

Keuntungan lain dari mobil PHEV ini adalah ketika posisi baterai kosong, maka secara otomatis sistem manajemen akan menyalakan mesin yang bekerja untuk mengisinya. Dengan begitu mampu mencegah terjadinya kerusakan pada penyimpan daya listrik.

Baca Juga: Startup Asal Israel Ciptakan Baterai Mobil Listrik Charging Penuh 5 Menit

Pengaktifan mesin sebelum baterai kosong ini hanya bisa dilakukan selama kendaraan dalam kondisi hidup dan masih menyimpan bahan bakar di dalam tangki.

Seperti diketahui Mitsubishi memiliki produk Mitsubishi Outlander PHEV yang dapur pacunya adalah paduan mesin bensin dengan baterai mobil listrik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI