Terungkap, Cukup Banyak Karyawan Tesla Terpapar Corona

Senin, 15 Maret 2021 | 11:44 WIB
Terungkap, Cukup Banyak Karyawan Tesla Terpapar Corona
Tesla model 3, dengan latar belakang pabrik Tesla [Tesla].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabar tak terduga muncul dari balik tembok pabrik Tesla Incorporation di Alameda County, Amerika Serikat. Dikutip The Daily Mail dari The Washington Post, disebutkan bahwa ratusan karyawan di lokasi ini terjangkit Covid-19 saat Elon Musk meminta mereka kembali bekerja pada Mei 2020.

Saat itu, pemilik Tesla Incorporation dan SpaceX melalui cuitan di media sosial Twitter menyebutkan bahwa pemerintah Amerika Serikat "fasis" karena meluncurkan kebijakan lockdown agar tidak terjadi kerumunan.

"Pabrik kami akan buka dan saya berada di antara mereka. Bila mesti ada yang ditangkap, saya pastikan hanya diri ini seorang," unggahnya.

Pemilik SpaceX owner dan CEO Tesla, Elon Musk berpose saat tiba di red carpet acara seremoni Axel Springer Awards di Berlin, Jerman (1/12/2020) [AFP/POOL/Britta Pedersen].
Pemilik SpaceX owner dan CEO Tesla, Elon Musk berpose saat tiba di red carpet acara seremoni Axel Springer Awards di Berlin, Jerman (1/12/2020) [AFP/POOL/Britta Pedersen].

Beberapa hari kemudian, perizinan turun dengan catatan semua kasus Covid-19 yang terjadi di pabrik harus dilaporkan ke Departemen Kesehatan Umum Alameda County.

Baca Juga: Terungkap, Ini Alasan Kenapa Orang Membeli Tesla

Nah, menggunakan undang-undang kebebasan informasi, pada Sabtu (13/3/2021) diperoleh data bahwa sekitar 450 karyawan Tesla Incorporation telah terpapar Covid-19 antara Mei hingga Desember 2020. Sementara populasi di lokasi kerja hampir 10.000 karyawan.

Saat pabrik kembali dibuka pada Mei 2020, pihak Tesla menyatakan bahwa karyawan bisa tetap di rumah jika merasa tidak yakin bekerja di jalur produksi. Apa yang menjadi keputusan pribadi ini tidak akan mempengaruhi penilaian pekerjaan.

Namun Juni lalu, dua pekerja Telsa mengatakan kepada The Washington Post bahwa mereka menerima pemberitahuan penghentian karena "gagal kembali bekerja".

Pihak Human Resources Departement (HRD) atau Sumber Daya Manusia (SDM) memberi tahu para pekerja bahwa mereka dipecat karena tidak datang dan kantor kesulitan menghubungi mereka--walau karyawan mengatakan bahwa mereka punya bukti tetap terhubung dengan atasan mereka.

Sementara itu, beberapa karyawan lainnya juga mengungkapkan kepada media tentang kondisi kerja yang tidak aman di pabrik. Mereka memilih menjadi narasumber anonim, karena takut kehilangan posisi, juga tidak memiliki izin berbicara dengan pers.

Baca Juga: Bos Tesla Klaim Hanya 2 Pabrikan Mobil Dunia Tidak Akan Pernah Bangkrut

Para pekerja menyebutkan Tesla tidak menegakkan physical distancing secara tepat atau aturan lain yang menjadi cara mencegah penyebaran virus. Termasuk persyaratan pemakaian masker dan sanitasi peralatan pabrik.

Elon Musk juga memberikan pernyataan pada September 2020 bahwa ia tidak bersedia vaksin. Pasalnya bukan termasuk golongan riskan terkena penyakit itu.

"Beberapa saat lalu, lockdown memang mengemuka. Namun kami di Alameda County ironisnya sangat bersemangat, dan selama itu sudah berhasil menelurkan produk baru, sungguh luar biasa!" tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI