Rekapitulasi Hasil Lawatan Menperin ke Jepang di Sektor Otomotif

Minggu, 14 Maret 2021 | 09:19 WIB
Rekapitulasi Hasil Lawatan Menperin ke Jepang di Sektor Otomotif
Kunjungan kerja Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita di Jepang. (Dok. Kemenperin)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Perindustrian NKRI atau Menperin, Agus Gumiwang Kartasasmita mengadakan kunjungan kerja (kunker) di Jepang awal pekan lalu (10-11/3/2021). Salah satu agenda terpenting adalah bidang otomotif. Baik menyoal Indonesia sebagai tuan rumah bagi sekian brand andalan Negeri Matahari Terbit, serta adanya Indonesia-Australia Comprehensive Economic Agreement (IA-CEPA), sebuah perjanjian bilateral ekonomi antara negeri kita dan Australia yang membuka peluang ekspor produk otomotif.

Dikutip dari kantor berita Antara, berikut rekapitulasi hasil kunker Menperin di Jepang untuk sektor otomotif adalah sebagai berikut:

Suasana di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di ICE BSD, Tangerang, Banten (18/7).  [Suara.com/Arief Hermawan P]
Suasana di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di ICE BSD, Tangerang, Banten. Sebagai ilustrasi produk dari carmaker Jepang bertaburan di saalah satu pameran otomotif  terbesar Tanah Air [Suara.com/Arief Hermawan P]

Rabu (10/3/2021)

  • Menperin menggelar pertemuan dengan perusahaan otomotif Mitsubishi Motor Corporations. Hasilnya adalah komitmen Mitsubishi menambah investasi Rp11,2 triliun pada akhir 2025, dengan proyeksi terjadi peningkatan kapasitas produksi, dari 220 ribu menjadi 250 ribu unit.
  • Mitsubishi disebut akan mengembangkan dua model mobil electric vehicle (EV), yaitu sport utility vehicle (SUV) Xpander jenis hybrid dan plug in hybrid. Khusus untuk electric vehicle (EV), Mitsubishi masih melakukan studi terhadap model-model yang akan dikembangkan, namun mereka berkomitmen untuk melakukan pengembangan jenis kendaraan EV.

Kamis (11/3/2021)

Baca Juga: Kunker Menperin ke Jepang: Honda Tambah Investasi dan Relokasi Pabrik

Suzuki

  • Pertemuan dengan Suzuki Motor Corporation (SMC) yang menghasilkan komitmen tambahan investasi sebesar Rp1,2 triliun.
  • Suzuki akan mengembangkan model Suzuki Ertiga dan Suzuki XL7 untuk mild hybrid.
  • Mild Hybrid adalah teknologi yang dimiliki Suzuki dengan sistem Integrated Starter Generator (ISG). Dengan ISG, Suzuki mampu memproduksi mobil dengan menghemat bahan bakar hingga 15 persen dan mengurangi emisi gas buang hingga 20 persen. Teknologi ini dinilai memadai untuk pasar Suzuki di Indonesia yang menyasar kelas menengah ke bawah.
  • Kemenperin berkomitmen untuk mendukung rencana Suzuki mengembangkan versi hybrid di Indonesia.

Honda

  • Perbincangan dengan Honda menghasilkan komitmen tambahan investasi Rp5,2 triliun hingga 2024 untuk mengembangkan mobil berbasis elektik.
  • Honda berencana merelokasi pabriknya dari India ke Indonesia.
  • Honda juga berkomitmen menambah jumlah negara tujuan ekspor di Asia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan, dengan total penambahan menjadi 31 negara. Model kendaraan baru yang akan diekspor ke 31 negara itu rencananya akan diproduksi di Indonesia.
  • Pertemuan dengan Toyota Motor Corporation (TMC), Menperin mendorong agar TMC mengizinkan pabrik Toyota di Indonesia untuk memproduksi kendaraan yang kemudian akan diekspor ke Australia.

Toyota

  • Toyota menyuntik investasi 2 miliar dolar AS atau sekitar Rp28 triliun hingga 2024. Toyota juga berkomitmen akan mengembangkan kendaraan hybrid dan menambah tujuan ekspornya hingga ke 100 negara.
  • Secara eksplisit, Menperin meminta Toyota memberikan gambaran atas rencananya secara detail kepada Pemerintah Indonesia. Dan Toyota menyanggupinya, akan dipaparkan saat Menperin kembali ke Jepang yakni Mei 2021.
  • Agenda berikutnya, Menperin bertemu dengan Mazda Motor Corporation. Mazda merupakan salah satu otomotif Jepang yang belum memiliki pabrik di Indonesia. Namun, produknya cukup dikenal masyarakat Tanah Air.
  • Menperin menyampaikan terdapat Mazda Fans Club di Ibu Kota Jakarta yang anggotanya cukup aktif. Tujuannya untuk meyakinkan Mazda bahwa pasar di Indonesia sangat potensial.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI