Suara.com - Produsen mobil mewah Jerman Daimler harus menarik kembali (recall) sebanyak 2,6 juta kendaraan Mercedes-Benz di China karena masalah perangkat lunak.
Perangkat lunak pada kendaraan Mercedes-Benz diketahui tidak dapat berfungsi dengan membaik untuk memberikan sinyal lokasi kendaraan yang benar jika terjadi kecelakaan.
Pengumuman mengenai masalah ini disampaikan oleh regulator di Negeri Tirai Bambu pada Jumat (12/3/2021).
Administrasi Negara untuk Peraturan Pasar China mengungkapkan perangkat lunak yang mengalami masalah sangat berbahaya.
Baca Juga: Efek Pandemi, Mercedes-Benz Tutup Pabrik Berteknologi Tinggi di Brasil
Pasalnya dalam kondisi yang tak diketahui dapat menimbulkan masalah lanjutan bagi pengemudi dan penumpangnya. Untuk itu, mobil-mobil yang mengalami masalah ini harus segera ditarik dari peredaran untuk melakukan perbaikan.
Sejauh ini, pihak Mercedes-Benz selaku pabrikan yang bermasalah belum mengomentari masalah kerusakan pada perangkat lunak unit mobil mereka. Hal ini tentu sangat mengganggu bisnis mereka di tengah pandemi ini.
Sebelumnya berdasarkan data dari National Highway Traffic Safety Administration atau NHTSA yang mengutip Zing, Mercedes-Benz juga telah melakukan recall terhadap lebih dari 1,3 juta mobilnya di Amerika Serikat akibat masalah yang sama.
Ternyata kegagalan sistem eCall sendiri telah terdeteksi dan dilaporkan sejak Oktober 2019 di Eropa.
Menurut NHTSA, model mobil Mercedes-Benz yang direcall adalah CLA-Class, GLA-Class, GLE-Class, GLS-Class, SLC-Class, A-Class, GT-Class, C-Class, E Class, S-Class , CLS-Class, SL-Class, B-Class, GLB-Class, GLC-Class dan G-Class.
Baca Juga: Daimler Kolaborasi Melokalkan Kendaraan Komersial di China