Suara.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita didampingi Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang Heri Akhmadi melakukan pertemuan dengan empat pimpinan perusahaan otomotif Jepang. Yaitu Mazda Motor Corporation, Honda Motor Company Limited, Suzuki Motor Corporation, dan Toyota Motors Corporation.
Kunjungan Menperin juga dimanfaatkan untuk sosialisasi kebijakan penyesuaian tarif pajak sektor otomotif dan tarif pajak kendaraan listrik.
Dalam pertemuan dengan Hiroshi Inoue, Managing Executive Officer Mazda Motor Corporation, Menperin menyampaikan terkait kebijakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) Kendaraan Bermotor. Termasuk di antaranya mengundang Mazda, untuk mendirikan pabrik di Indonesia dengan memanfaatkan berbagai insentif yang diatur dalam Undang-Undang Cipta Kerja.
"Pihak Mazda dalam pertemuan itu menyampaikan ketertarikannya berinvestasi dalam pengembangan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBL-BB) di Indonesia. Dalam dua sampai tiga tahun ke depan, Mazda berkomitmen membangun industri KBL-BB, dan diharapkan dapat memperoleh pasokan baterai listrik dari Indonesia," demikian dikutip dari keterangan resmi Kementerian Perindustrian.
Baca Juga: Menperin Kunker Otomotif, Diterima di Jepang Pertama Sejak Situasi Darurat
Sebelumnya PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) menyebutkan bahwa pihaknya masih menunggu keputusan principal untuk mendatangkan mobil listrik ke Indonesia.
"Saat ini sedang digodok oleh principal di Jepang. Tunggu saja tanggal mainnya," ujar Ricky Thio, Managing Director PT EMI, saat peluncuran produk baru Mazda, Selasa (9/3/2021).
Kendati demikian, lanjut Ricky Thio, saat ini pihaknya juga sedang melakukan study terkait produk elektrifikasi apa yang cocok untuk pasar Indonesia. Selanjutnya keputusan ada di principal.
"Untuk elektrifikasi saat ini kita sedang melakukan study mendalam untuk mendatangkan produk tenaga listrik ke Indonesia," pungkasnya.
Baca Juga: Menperin Sebut Mitsubishi Bakal Investasi Rp11,2 Triliun di Indonesia