Mau Gonta-ganti Ukuran Ban Motor? Ternyata Ini Risikonya

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Selasa, 09 Maret 2021 | 09:10 WIB
Mau Gonta-ganti Ukuran Ban Motor? Ternyata Ini Risikonya
Memilih Ban Motor. (Suara.com/Manuel Jeghesta)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Modifikasi pada motor bisa dimulai dari berbagai sisi, termasuk dengan mengganti ukuran ban agar motor terlihat lebih gagah.

Berbicara soal si karet bundar, rupanya bagian ini bisa dimodifikasi dengan menaikkan profilnya dari ukuran normal atau mengecilkannya dari versi standar. Dan keduanya sama-sama memiliki risiko.

Dikutip dari Suzuki Indonesia, saat memodifikasi ban motor dengan profil yang lebih kecil membuat ban akan lebih jadi licin serta kekurangan traksi.

Hal ini tentu rawan menimbulkan bahaya bagi diri sendiri maupun pengendara lainnya.

Baca Juga: Rolls-Royce New Ghost Resmi Mengaspal, Gabungkan Arsitektur Baru Mewah

Selain itu, walau motor menjadi lebih ringan, pengendara tentu harus pandai mengatur kecepatan.

Pemotor pantang terlalu kencang karena bisa menjadikan laju motor tidak stabil.

Seorang teknisi sedang memeriksa ban motor. [Shutterstock]
Seorang teknisi sedang memeriksa ban motor. [Shutterstock]

Walaupun ban dengan profil yang lebih kecil seringkali lebih murah, namun jika dibandingkan dengan nilai keselamatan sangat tidak menguntungkan.

Sedangkan mengganti ban motor dengan profil lebih besar, kemungkinan pemilik juga harus mengganti swing arm, velg dan rantai.

Hal ini tentu membutuhkan biaya yang tak murah, dibandingkan mengganti ban dengan profil yang lebih kecil.

Baca Juga: Rolls-Royce New Ghost Hadir di Indonesia, Bisa Pesan dan Saksikan Bintang

Penggantian komponen tadi tidak perlu dilakukan, khususnya jika pengubahan profil ban hanya naik sekitar satu atau dua tingkat lebih besar dari ukuran normalnya .

Risiko paling utama ketika mengganti ban dengan profil lebih besar adalah motor terasa lebih berat ketika bermanuver, karena ban lebih berat dari kondisi normal serta membuat sparepart atau suku cadang kurang awet. Misalnya bagian rantai dan gear.

Itulah risiko yang mesti dicermati oleh pemilik si kuda besi yang ingin mengganti ban motor kesayangan dengan versi non-standar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI