Fokus SUV, Volvo Akan Pangkas Produksi Sedan

Senin, 08 Maret 2021 | 23:02 WIB
Fokus SUV, Volvo Akan Pangkas Produksi Sedan
Volvo XC 90 di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017. (suara.com/Aditya Gema Pratomo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Volvo, merek Swedia yang kini dimiliki oleh raksasa otomotif Tiongkok, Geely, mengungkapkan akan mengurangi produksi sedan dan akan fokus ke pengembangan SUV.

Seperti diwartakan Motor1 pekan ini, Volvo akan menghentikan produksi sejumlah sedan miliknya. Langkah ini sebenarnya semata-mata mengikuti tren pasar dunia yang sedang gandrung SUV. Di Volvo sendiri, 75 persen pelanggannya membeli model XC yang tak lain dari SUV.

Chief Executive Officer Volvo, Hakan Samuelsson mengatakan, Volvo memiliki terlalu banyak sedan, terutama model atap panjang karena V60 dan V90 sama-sama memiliki turunan Cross Country dan beberapa di antaranya harus dibuang.

"Perusahaan akan tetap menyiapkan sedan tapi mungkin tidak sebanyak saat ini," ujar Hakan Samuelsson.

Baca Juga: Mulai 2030, Volvo Hanya Akan Produksi Mobil Listrik

Ke depan Volvo akan mengalihkan fokus ke SUV listrik untuk melengkapi model XC40 Recharge dan C40 Recharge yang siap diluncurkan minggu ini. XC90 generasi berikutnya diharapkan hadir dengan versi listrik.

Samuelsson menambahkan, jika Anda lebih suka model non-SUV dari Volvo mereka akan tetap ada.

"Mobil yang praktis dan dimensi lebih mini memang tetap menarik. Terutama jika sudah menggunakan penggerak listrik. Kami tidak akan mengempingkannya," katanya.

Dengan kata lain, mobil sedan tidak akan hilang sama sekali. Hanya saja pelanggan akan memiliki lebih sedikit pilihan saat berbelanja model S atau V.

Terlepas dari desain bodi yang ditawarkan, sebagian besar pendatang baru akan datang dengan tenaga listrik. Volvo telah berjanji untuk meninggalkan mesin pembakaran internal pada akhir dekade ini.

Baca Juga: Tiger Woods Laka Lantas Tunggal, Kemudikan Sendiri SUV Premium

Sedangkan C40 Recharge akan diikuti oleh lima kendaraan listrik tambahan pada tahun 2025 ketika perusahaan memperkirakan penjualan mobil konvensional dan listrik akan sebanding.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI