Suara.com - Saat Ford Mustang versi setir kanan lahir, dunia otomotif Britania Raya menyambutnya. Pasalnya, mesin bertenaga V8 serta mekanisme berkendara nyaman membuat sosok bongsor ini semakin bersahabat untuk diajak mengaspal. Antrean panjang peminat pun terjadi. Pre-order bahkan pernah mencapai satu tahun.
Dikutip dari Piston Head, kesuksesan Ford Mustang itu membuat carmaker memproduksi Ford Mustang versi "pendek". Tidak lagi mengadopsi mesin V8, namun kubikasi mesin lebih kecil, EcoBoost 2.3L.
Tujuannya, dengan top speed 300 dk, namun mesin lebih ekonomis dibandingkan versi besar 5.0L, produk Ford Mustang ini diharapkan menangguk kesuksesan. Mesin serupa juga dicangkokkan pada produk Ford Focus RS.
Sayangnya, Ford Mustang dengan mesin EcoBoost gagal memenuhi selera peminat yang memang jatuh hati pada model 5.0L. Akibatnya, mobil bermesin empat silinder ini tidak pernah populer. Dan sekarang akan dihentikan pembuatannya.
Baca Juga: Rolls-Royce Phantom Tempus, Menyibak Rahasia Semesta Lewat Koleksi Terbatas
"Rangkaian coupé Mustang terbaru hanya V8, yang mencerminkan preferensi pelanggan dan permintaan rendah sebelumnya untuk 2.3L konfigurasi empat silinder pada 15 persen penjualan. Sumber daya teknik harus diprioritaskan di semua model mobil, menyeimbangkan popularitas, kepatuhan emisi, dan kontribusi CO2," demikian tulis laman carmaker.
Kekinian, Ford Mustang 2.3L EcoBoost masih bisa dijumpai di dealer selama belum habis stoknya. Selain itu, kini perusahaan hanya menyediakan versi sejati atau awalnya, yaitu menggendong mesin V8.
Banderolnya, antara 44.185 GBP (sekira Rp900 juta) untuk model Ford Mustang GT transmisi manual dengan top speed 450 dk. Atau 46.185 GBP (mendekati Rp1 M) untuk versi matik 10-percepatan.