Suara.com - Akhir pekan kemarin (20/2/2021) serangan banjir terjadi di berbagai wilayah Jabodetabek serta berbagai tempat di Tanah Air. Setelah evakuasi keluarga serta warga terdampak, giliran berikutnya adalah barang-barang berharga termasuk kendaraan. Khusus untuk mobil, penanganannya bisa dengan cara ditarik mobil derek, dan satu lagi menggunakan mobil gendong atau mobil towing.
Antara mobil derek dan mobil gendong adalah hal berbeda. Perhatikan kedua jenis ini, sehingga saat melakukan pemanggilan jasa layanan evakuasi mobil banjir tidak terjadi kesalahan sarana angkut.
Dikutip dari tips PT Astra Daihatsu Motor (ADM) berikut adalah perbedaan dan cara penanganannya.
Penggunaan mobil gendong atau mobil derek:
Baca Juga: Cara Aman Lewati Banjir Namun Tak Melanggar Polis Asuransi
- Untuk mobil bertransmisi manual, evakuasi bisa menggunakan jasa mobil derek maupun mobil towing.
- Untuk mobil bertransmisi matik, evakuasi menggunakan mobil gendong atau mobil towing saja.
Tips melakukan evakuasi mobil:
- Hubungi jasa layanan evakuasi mobil dan sebutkan transmisi kendaraan yang akan diselamatkan. Apakah matik atau manual.
- Tipe matik mesti digendong untuk menghindari kerusakan karena tidak adanya pelumasan.
- Periksa komponen kelistrikan mobil, seperti ECU, relay, dan junction block. Keringkan seluruh komponen ini demi menghindari terjadinya arus pendek atau korsleting. Perlakuan itu juga penting bila sewaktu-waktu akan melakukan starter, maka komponen berada dalam kondisi kering.
- Bisa lakukan pembersihan interior, seperti karpet lantai, jok, door trim, langit-langit, saringan udara Air Conditioning (AC), serta bagasi. Buka seluruh pintu dan bagasi agar air keluar.
- Mekanik akan menangani mobil banjir yang diawali dari pembersihan ruang mesin dan penanganan dapur pacu, dilanjutkan komponen lainnya.
- Setelah mesin dan oeprasional mobil selesai dilakukan, pengerjaan berikutnya barulah bagian body seperti baret dan perubahan warna akibat terendam banjir, serta sektor interior.