Suara.com - Chief Executive Officer (CEO) Audi, Markus Duesmann memperkirakan bila kendaraan listrik di masa depan akan menawarkan jarak tempuh yang lebih pendek. Untuk itu, baterai tidak perlu berkapasitas gambot atau besar, demikian pula dengan ujud fisiknya.
Menurutnya, penggunaan baterai besar untuk menempuh jarak ribuan kilometer sepertinya tak lagi menjadi tren di masa depan.
"Nanti akan turun karena infrastruktur pengisian lebih padat, juga pengalaman pelanggan akan berbeda," kata Markus Duesmann, dikutip dari Motor1.
Ia menambahkan, di masa depan, jika infrastruktur pengisian terus membaik dan memungkinkan pengisian yang lebih cepat secara signifikan, ide mobil dengan jangkauan yang lebih pendek akan lebih masuk akal.
Baca Juga: Nissan Gandeng Perusahaan Energi untuk Daur Ulang Baterai Mobil Listrik
Namun transisi dari tenaga pembakaran ke energi listrik murni tidak akan dapat ditempuh dalam waktu singkat. Bahkan pemilik Audi harus menyesuaikan diri dengan realitas kendaraan listrik baru.
"Hari ini Anda pergi ke pom bensin dan mengisi bahan bakar, Hal itu juga akan terjadi di masa depan," tambah Markus Duesmann.
Belakangan, Audi memang terbilang cukup vokal tentang rencana mobil listrik mereka. Terlebih pabrikan mobil yqng berada di bawah Volkswagen Group ini meluncurkan Audi E-Tron.
Yaitu sedan dengan kategori Battery Electric Vehicle atau BEV. Mobil-mobil Audi dengan tenaga listrk serta hybrid yang diproduksi mulai 2009 ke atas. Pada 2012, versi plug-in hybrid dikenalkan Audi lewat produksi A3 Sportback e-tron. Kemudian versi listrik penuh adalah e-tron Quattro yang mulai diproduksi pada 2019.
Baca Juga: Volkswagen Rencanakan Membangun Pabrik Daur Ulang Baterai Mobil Listrik