Suara.com - Direktur Mandiri Tunas Finance (MTF), Harjanto Tjitohardjojo mengatakan kebijakan relaksasi pajak penjualan atas barang mewah atau diskon PPnBM untuk mobil baru pada Maret sudah tepat untuk menggairahkan industri otomotif di tengah pandemi Covid-19.
"Terkait relaksasi, memang bulan Maret dan April menjadi momentum yang pas, karena kami tahu bulan-bulan itu menjelang Hari Raya Idul Fitri," kata Harjanto Tjitohardjojo, Kamis (18/2/2021).
Relaksasi PPnBM diharapkan menjadi magnet bagi calon konsumen mobil baru dan MTF, perusahaan pembiayaan di bawah Bank Mandiri, pun memprediksi adanya kenaikan penjualan mobil pada periode tersebut.
"Memang kendaraan penumpang seperti SUV, MPV dan LCGC biasanya naik pada momen-momen itu," ujar dia, "Apakah kenaikannya pesat, belum bisa saya pastikan karena masih situasi pandemi, tapi kami berharap penurunan PPnBM dapat meningkatkan permintaan kendaraan baru jika kita melihat dari kebijakannya."
Baca Juga: Diskon PPnMB Cegah PHK di Industri Otomotif
Di sisi lain, MTF juga tidak mau gegabah dengan menerima banyak konsumen pembiayaan, demi menghindari risiko kredit macet di masa mendatang.
"Kalau DP (uang muka) tergantung kondisi konsumen. Kalau untuk retail/customer perorangan, saat ini rata-rata DP 20 persen, kalaupun ada pengajuan 15 persen masih bisa di terima dengan persyaratan tertentu," kata dia.
"Dalam kondisi pandemi, DP menjadi salah satu mitigasi resiko penting. Semakin kecil DP, semakin besar resikonya," tambah dia.
Hardjanto mengatakan bahwa untuk meredam Non Performing Loan (NPL) yang tinggi, anak perusahaan PT Bank Mandiri itu akan tetap ketat dalam menyeleksi calon nasabah.
"Untuk meminimalkan NPL pembiayaan baru, kami lebih ketat agar kualitas dipastikan terjaga. Konsumen juga di-reminder untuk bayar via SMS, telepon dan collection. Jika angsuran konsumen tinggal 2 atau 3 bulan, langsung dapat penawaran pelunasan," kata dia. [Antara]
Baca Juga: Gaikindo: Diskon PPnBM Akan Dongkrak Penjualan Mobil hingga 40 Persen