Suara.com - PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) memboyong New Pajero Sport ke Indonesia pada awal 2021, setelah terlebih dahulu meluncur di Thailand akhir 2019.
Apakah alasan PT MMKSI baru merilis penantang Toyota Fortuner ini di Tanah Air, dengan jeda berbilang bulan lebh lambat dibandingkan yang muncul di Negeri Gajah Putih?
President Director PT MMKSI mengungkapkan, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk peluncuran Mitsubishi New Pajero Sport.
"Sekarang saat yang tepat untuk memperkenalkan sesuai kebutuhan dan preference konsumen di Indonesia. Dan saat ini stok lama Pajero Sport tinggal sedikit, dan segera tergantikan oleh New Pajero Sport," papar Naoya Nakamura, saat peluncuran New Pajero Sport secara virtual, Selasa (16/2/2021).
Baca Juga: Mitsubishi Siap Luncurkan Outlander Baru Lewat Situs Belanja Online
Terlebih dahulu meluncur di pasar global, New Pajero Sport yang hadir di Indonesia secara umum tidak mengalami perbedaan yang signifikan dengan model di Thailand.
Menurut Director of Sales & Marketing Division MMKSI, Irwan Kuncoro menjelaskan, untuk model di Indonesia terdapat fitur yang berbeda seperti pengaplikasian sunroof pada varian Dakar Ultimate 4X4 dan juga Dakar 4X2.
"Ini merupakan salah satu unique selling point yang menjadi ciri khas mobil upper class. Sehingga bisa tampil lebih sporty, berkelas, dan sesuai untuk pengguna dengan gaya hidup yang aktif dan juga menyukai adventure," kata Irwan Kuncoro.
Terkait tenaga, New Pajero Sport masih mengandalkan mesin lama, yakni mesin disel 4N15 2.4L VGT-Intercooler yang menghasilkan output maksimum 181 PS pada 3.500 RPM, torsi 43,8 Kgm pada 2.500 rpm. Ditunjang transmisi otomatis 8-percepatan dengan sport sequential, ground clearance 218 mm, dan radius putar minimum 5,6 m.
Mitsubishi New Pajero Sport hadir dalam enam tipe dan lima pilihan warna yakni Graphite Gray, Deep Bronze, Quartz White Pearl, Sterling Silver dan Jet Black Mica. Harganya sendiri dipatok Rp502,8 juta sampai Rp733,7 juta.
Baca Juga: Mitsubishi Outlander PHEV Menjadi Sumber Listrik di Wilayah Bencana Alam