Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik, Pertamina Kembangkan Industri Baterai

Selasa, 16 Februari 2021 | 07:20 WIB
Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik, Pertamina Kembangkan Industri Baterai
Stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) komersial pertama milik PT Pertamina (Persero) di SPBU Fatmawati, Jakarta, mulai beroperasi, Kamis (10/12/2020) [Pertamina via ANTARA/HO]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Pertamina (Persero) menyatakan bahwa pihaknya bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Holding (IBH) siap mengembangkan ekosistem kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) di Tanah Air. Caranya adalah mempercepat pembangunan baterai EV. Demikian dikutip dari kantor berita Antara.

"Pengembangan industri baterai dengan potensi besar di Indonesia itu ada dua, yaitu untuk mobility, khususnya sepeda motor dengan potensi lebih cepat dibandingkan four wheels," jelas Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (15/2/2021).

Menurutnya, Pertamina akan memastikan tahapan dan langkah dalam pengembangan baterai EV agar berjalan dengan baik.

Sebagai pendukung, pada 2021 Pertamina dan tiga BUMN lainnya membentuk perusahaan patungan (joint venture/JV) Indonesia Battery Corporation/IBC.

Baca Juga: Generasi Z dan Milenial Tanah Air Akan Cepat Akrab dengan Mobil Listrik

Solar Cell di salah satu persimpangan Kota Surabaya. [Istimewa]
Solar Cell di salah satu persimpangan Kota Surabaya. Sebagai ilustrasi pemanfaatan energi surya untuk penerangan [Istimewa]

BUMN akan menjalankan tujuh tahapan penting, yakni mining, refining, precursor plant, cathode plant, battery cell, battery pack, dan recycling. Sedangkan Pertamina akan bergerak di empat lini tengah: precursor, cathode, battery cell, dan battery pack.

Sementara pada tahap recycling, Pertamina akan bersinergi dengan PT PLN. Dan untuk sektor hulu pembuatan baterai, menjadi lingkup kerja PT Antam bersama PT Inalum.

Selain itu, Pertamina juga sudah bekerja sama dengan dua perusahaan global dan sedang menjajaki kerja sama dengan perusahaan lainnya.

Selain pengadaan baterai untuk kendaraan bertenaga listrik, Pertamina juga siap menggarap energy storage system (ESS). Menurutnya, peluang pengembangan ESS ini cukup besar di Indonesia, karena terdapat potensi untuk menjaga keandalan suplai dari PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya).

"ESS ini pasar yang besar, sehingga di masa depan, Pertamina pun akan masuk ke sana," tandas Nicke Widyawati.

Baca Juga: Toyota Siapkan Debut Tiga Mobil Listrik Tahun Ini

Sementara untuk pengadaan PLTS sendiri, Pertamina telah menggarap beberapa sektor yaitu:

  • Membangun PLTS di: Kilang Badak, Kaltim, dengan kapasitas 4 MW.
  • Konstruksi PLTS di beberapa area kilang lain: Dumai Riau, Cilacap Jateng, dan Sei Mangkei Sumatera Utara.
  • Pemasangan solar rooftop di 63 SPBU. Upaya ini akan terus berlanjut pada tahun-tahun berikutnya dengan target seluruh SPBU dan fasilitas operasional Pertamina lainnya di seluruh Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI