Suara.com - Situasi pandemi membuat Gaikindo merevisi penjualan mobil baru pada 2020. Bagaimanakah situasi untuk 2021?
Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Jongkie Sugiarto memperkirakan relaksasi pajak yang diberikan pemerintah terhadap mobil baru dinilai belum bisa mengembalikan penjualan mobil hingga 1 juta unit di 2021.
Menurutnya, GAIKINDO masih mematok target di angka 750.000 ribu unit seperti yang sudah diumumkan.
"Kemungkinan tahun ini belum bisa kembali ke angka 1 juta unit," ujar Jongkie Sugiarto kepada Suara.com, Jumat (12/2/2021).
Baca Juga: Suzuki Tanggapi Relaksasi Pajak dari Pemerintah, Tanda Siapkan Produk Baru?
Ia melanjutkan bahwa relaksasi pajak tidak bisa dengan cepat mengembalikan penjualan mobil ke angka 1 juta unit. Pasalnya ada faktor lain yang turut mempengaruhi.
"Pertumbuhan ekonomi kita sedang menuju ke 4-5 persen. Jadi kita lihat perkembangan di bulan-bulan ke depan dulu," katanya.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyetujui usulan Kementerian Perindustrian terkait relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) kendaraan bermotor secara bertahap selama 2021.
"Dengan skenario relaksasi PPnBM dilakukan secara bertahap, diperhitungkan dapat terjadi peningkatan produksi yang akan mencapai 81.752 unit," kata Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (11/2/2021).
Ia menjelaskan skenario besaran relaksasi PPnBM adalah nol persen pada Maret-Mei, kemudian 50 persen pada Juni-Agustus dan 25 persen pada September-November 2021.
Baca Juga: Aplikasi GIIAS Auto360 Diluncurkan untuk Jangkau Konsumen di tengah Pandemi
Dengan relaksasi itu, estimasi terhadap penambahan output industri otomotif akan menyumbangkan pemasukan negara sebesar Rp1,4 triliun.