Suara.com - Toyota Motor Corporation (TMC) pada Rabu (10/2/2021) menyatakan bahwa pihaknya memiliki stok chip semikonduktor hingga empat bulan ke depan. Sehingga perusahaan ini tidak terdampak pasokan chip global yang mengalami kelangkaan, sehingga bisa melanjutkan aktivitas produksi.
"Untuk jangka pendek, kami tidak melihat adanya penurunan volume produksi akibat kekurangan chip, tetapi kami melihat adanya risiko itu," kata Kenta Kon, Direktur Keuangan TMC, dalam penjelasan singkat, dikutip dari US News.
Kenta Kon menambahkan Toyota telah mendengar kekurangan pasokan chip semikonduktor yang terjadi di seluruh dunia. Namun situasi ini sepertinya bisa teratasi dengan sendirinya.
Ditanyai tentang kejadian produsen mobil lain begitu terdampak akibat situasi yang terjadi, Kenta Kon mengatakan Toyota terus memberikan rencana volume produksi jangka pendek dan jangka panjang kepada pemasok.
Baca Juga: Potret Bersejarah Pak Soeharto Saat Naik Mobil Kijang Jadul, Gagah Betul!
Industri mobil telah bergulat dengan kekurangan chip semikonduktor sejak akhir tahun lalu, yang dalam beberapa kasus diperburuk oleh sanksi pemerintah Amerika Serikat terhadap pabrik chip di China.
Namun Toyota tetap memasang target untuk menjual 9,73 juta kendaraan tahun ini, atau naik 3,3 persen dari perkiraan sebelumnya yaitu 9,42 juta.
"Fakta bahwa Toyota tidak banyak terpengaruh oleh kekurangan chip sekarang adalah hal yang menggembirakan," ungkap Hideyuki Suzuki, manajer umum riset investasi di SBI Securities.
Seperti diketahui beberapa produsen mobil lain, termasuk Nissan dan Honda terpaksa memangkas jumlah produksi karena kekurangan pasokan chip semikonduktor.
Psalnya, carmaker harus bersaing dengan produsen elektronik karena tingginya permintaan terhadap gawai seperti smartphone, komputer dan perangkat lainnya untuk melakukan aktivitas di rumah selama masa pandemi Covid-19.
Baca Juga: Harga PCX 160 di Indonesia-Thailand Selisih Jauh, Beda di Manakah?