Suara.com - Hakan Samuelsson, CEO Volvo mengungkapkan kesuksesan transisi mobil konvensional ke mobil listrik akan bergantung pada infrastruktur pengisian daya atau stasiun pengisian baterai.
Menurutnya untuk bisa mencapai tujuan itu, bergantung pada investasi pemerintah dalam pengisian infrastruktur untuk membantu meningkatkan permintaan pelanggan.
"Untuk mendorong penggunaan mobil listrik diperlukan investasi infrastruktur pengisian daya buatan pemerintah. Mobil listrik membutuhkan pengisi baterai berdaya tinggi di sepanjang jaringan jalan raya utama di Britanai Raya," ujar Hakan Samuelsson memberikan contoh, dikutip dari Autocar.
Saat ini penjualan mobil listrik di Britania Raya telah mencapai 110.000 unit. Namun hal ini dinilai belum diimbangi infrastruktur pengisian daya yang memadai.
Baca Juga: Tesla Investasi dalam Bentuk Lain, Mata Uang Kripto Melesat
Sementara pemerintah Britania Raya sendiri sudah mengeluarkan wacana melarang penjualan mobil bensin dan diesel pada 2030.
Mike Hawes, kepala Society of Motor Manufacturers and Traders mengatakan bahwa untuk sampai pada target dibutuhkan strategi industri yang kuat dari pemerintah.
"Ini adalah tantangan global dan Inggris perlu memimpin dan bergerak secepat mungkin," kata Mike Hawes.
Saat ini hampir seluruh pabrikan mobil tengah bersiap untuk beralih ke mobil listrik. Sedangkan Volvo telah menargetkan hanya menjual mobil listrik (EV) pada 2025.
Baca Juga: Best 5 Oto: All-New Suzuki Hayabusa Mendunia, Tesla Merapat ke Indonesia?