Suara.com - Pemerintah China menemui produsen mobil listrik Tesla akibat banyaknya keluhan dari konsumen. Yang disuarakan adalah masalah baterai mudah terbakar saat melakukan akselerasi.
Pemerintah China mendesak Tesla untuk beroperasi sesuai aturan hukum di negara itu, dan melindungi hak pelanggan. Atas laporan yang diterima, Tesla mengatakan akan menyelidiki secara menyeluruh masalah yang dilaporkan konsumen dan segera melakukan inspeksi.
"Kami akan secara ketat mematuhi hukum dan peraturan China, serta selalu menghormati hak konsumen," kata seorang perwakilan perusahaan, dikutip dari Autoblog.
Kekinian, perusahaan yang dipimpin Elon Musk ini sedang menggarap sedan listrik Tesla Model 3 dan kendaraan sport Tesla Model Y di pabrik Shanghai, China. Perusahaan berhasil menjual 15.484 unit kendaraan buatan China sepanjang Januari 2021.
Baca Juga: Tesla Investasi dalam Bentuk Lain, Mata Uang Kripto Melesat
Sebelumnya, Tesla juga memutuskan menarik kembali atau melakukan recall atas 134.951 unit Tesla Model S dan Tesla Model X akibat masalah head unit yang tidak dapat berfungsi dengan baik.
Penarikan kembali tadi harus dilakukan setelah Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional milik Amerika Serikat (NHTSA) mengirim surat peringatan paruh bulan lalu (13/1/2021).
Dalam surat resmi dijelaskan bila Tesla Model S produksi 2012-2018 dan Tesla Model X produksi 2016-2018 dapat menimbulkan masalah keamanan.
NHTSA mengatakan bahwa kegagalan layar sentuh menimbulkan masalah keamanan yang signifikan, termasuk tidak terlihatnya tampilan kamera belakang, pencahayaan lampu sein eksterior, sistem defogging dan defrosting kaca depan yang dapat menurunkan visibilitas pengemudi saat cuaca buruk.
Baca Juga: Ridwan Kamil Pamer Mobil Patwal Listrik Baru, Tampilannya Makin Kece