Suara.com - GoGreener Carbon Offset adalah fitur pada aplikasi Gojek yang mengajak konsumennya ikut peduli lingkungan hidup. Diluncurkan tahun lalu serta dilanjutkan penanaman 1.500 pohon mangrove atau bakau di Jakarta, Demak dan Bontang pada Desember 2020, kini dilakukan pembaruan.
Dikutip kantor berita Antara dari rilis Gojek, seluruh hasil inisiatif penyerapan jejak karbon dari pelanggan GoGreener Carbon Offset telah didaftarkan ke Sistem Registri Nasional (SRN) yang dikelola Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Tujuannya adalah mencatatkan kontribusi dari masyarakat Indonesia untuk membantu pencapaian target penurunan emisi 29 persen pada 2030.
Sebelumnya, fitur berupa kalkulator karbon ilmiah yang merujuk pada Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) dan rekomendasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
Baca Juga: Keren, Malaysia Segera Terapkan Teknologi Lidar Pada Sepeda Motor
Di situ terdapat konversi hasil perhitungan jejak karbon ke jumlah pohon yang dibutuhkan, dan monitoring dashboard untuk melihat status kesehatan pohon, yang dapat diakses kapan pun dan di mana pun.
Fitur GoGreener Carbon Offset ini seru, karena seluruh proses mulai menghitung jejak karbon, memilih lokasi penanaman, hingga melakukan pembayaran dengan GoPay dapat dilakukan melalui aplikasi Gojek, tanpa harus berpindah-pindah platform.
"Kami percaya bahwa untuk membangun perilaku baru atau mengadopsi gaya hidup baru, perlu diciptakan sebuah proses yang transparan dan mudah dipahami," papar Tanah Sullivan, Group Head of Sustainability Gojek, dalam keterangannya, Kamis (4/2/2021).
"Pengembangan fitur ini tidak lepas dari tingginya antusiasme para pelanggan terhadap fitur GoGreener Carbon Offset di aplikasi Gojek. Hal ini dibuktikan dengan tercapainya target penanaman pohon dalam kurang dari tiga bulan sejak diluncurkan," lanjutnya.
"Kini, kami menambahkan pilihan jejak karbon lainnya seperti jejak karbon dari penggunaan televisi, AC, kulkas dan laptop, seiring dengan kondisi pandemi Covid-19 di mana kebiasaan bekerja dan belajar dari rumah lebih relevan," jelasnya.
Baca Juga: Berdansa Pakai Sepeda Motor di Danau Beku, Aktivitas Seru Musim Dingin