Suara.com - Sistem kemudi mobil sebaiknya pantang terlewat dari pemeriksaan dan perawatan rutin. Dengan tujuan agar kondisi dan kinerjanya selalu prima saat digunakan.
Kerusakan pada kemudi mobil bisa terdeteksi dari bunyi saat berbelok. Ketika muncul bunyi tak lazim, bisa menjadi inilah pertanda terjadinya sebuah masalah pada sistem kemudi mobil.
Bunyi dari sistem kemudi mobil bisa disebabkan karena beberapa hal. Mengutip laman Deltalube, dalam dunia otomotif dikenal istilah Front Wheel Alignment (FWA). Yaitu cara untuk membuat roda kanan dan kiri seimbang.
Jika terjadi bunyi saat kemudi dibelokkan, mungkin bisa diakibatkan karena terjadi keausan pada roda yang membuat FWA berubah, sehingga muncul suara itu.
Baca Juga: Kondisi Mabuk, Seorang Driver Nekat Menyetir Sampai Landas Pacu Bandara
Berikut adalah deteksi lokasi bunyi pada kemudi saat berbelok:
- Terjadi ketidakseimbangan antara roda kiri dan kanan, sehingga FWA mengalami pergeseran.
- Rack kemudi yang sudah goyang. Biasanya terjadi pada kendaraan kategori Multi-Purpose Vehicle atau MPV, juga jenis hatchback karena banyak menggunakan rack kemudi.
- Fungsi dari rack adalah efektivitas lebih baik karena putaran kemudi yang tidak jauh. Kalau komponen ini rusak biasanya terjadi akibat gear kurang pelumas, dan rack yang aus sehingga membuat celahnya melebar, bearing rack kemudi sudah rusak sehingga menyebabkan goyang pada poros di rack dan poros rack yang bengkok.
- Batang stabilizer merupakan komponen pada mobil untuk membuat tinggi roda kanan dan kiri di sistem suspensi menjadi stabil. Cukup sering terjadi beberapa kelemahan yang mengakibatkan bunyi saat kemudi belok dan bisa membuat seret serta menimbulkan gesekan.
- Rusaknya Constant Velocity Joint (CV Joint) bisa menjadi salah satu penyebab bunyi saat kemudi belok. Hal ini akibat robeknya karet boot CV Joint. Sehingga pelumas keluar saat roda mobil sedang berputar. Bila ini terjadi, joint tidak terlumasi dengan baik,mengakibatkan keringnya bagian-bagian motorik yang bergerak.