Suara.com - Suzuki Motor Corporation mengumumkan untuk menghentikan sementara dua fasilitas produksi di Myanmar menyusul kudeta militer yang terjadi di Negeri Seribu Kuil Emas itu.
Dua pabrik mobil Suzuki di Yangon--bekas ibu kota Myanmar sebelum dipindahkan ke Naypyitaw, sekitar 200 km dari Yangon-- ditutup pada Senin (1/2/2021), di tengah kekhawatiran perusahaan atas keselamatan 400 karyawan yang bekerja di sana.
Mengutip Sputniknews, Suzuki belum mengambil keputusan kapan produksi di pabrik akan dilanjutkan.
Di Myanmar, pabrikan mobil asal Jepang ini memiliki pangsa pasar kurang lebih 60 persen, pada 2019 lalu sebanyak 13.200 mobil baru buatan Suzuki terjual di sana.
Baca Juga: Aung San Suu Kyi Ditangkap, Gedung Putih Kecam Kudeta Militer Myanmar
Suzuki memulai debut di Myanmar pada Februari 2013, kemudian pada Mei di tahun yang sama mulai memproduksi Suzuki Carry yang didatangkan dari luar negeri dalam bentuk terurai atau Completely Knock-Down (CKD).
Dua tahun kemudian, industri otomotif Myanmar mulai berkembang, sehingga Suzuki memutuskan untuk memproduksi Suzuki Ertiga secara lokal.
Myanmar adalah negara ketiga yang memproduksi Suzuki Ertiga, setelah India dan Indonesia.