Suara.com - Ferrari mengatakan tidak terburu-buru untuk mencari pengganti yang bakal menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) perusahaan asal Maranello, Italia, setelah Louis Camilleri mengumumkan undur diri dari jabatannya.
Pembuat supercar itu lebih menaruh perhatian pada rencana pencapaian target untuk 2021, setelah mengalami penurunan laba 10 persen pada 2020.
Lebih khusus lagi, Ferrari mengharapkan pendapatan sepanjang tahun ini bisa berkisar antara 1,45 miliar euro sampai 1,50 miliar euro. Angka awalnya, saat terjadi penurunan 10 persen pada 2020 adalah 1,14 miliar euro.
"Dewan Direksi Ferrari akan mengelola proses yang sedang berlangsung untuk mengidentifikasi penerus Louis Camilleri,” kata perusahaan, dikutip dari Carscoops.
Baca Juga: Tak Kalah dengan Teluk Pucung Bekasi, Dubai Punya Kuburan Supercar
Laporan sebelumnya mengatakan bila proses pencarian CEO harus menunggu waktu yang tepat dan tidak terburu-buru.
Mengomentari pengumuman Ferrari, analis Citi mengatakan bahwa meski membukukan hasil yang baik pada tahun ini, namun pencapaian Ferrari akan lebih bermasalah.
"Panduan ini agak mengecewakan, dalam pandangan kami,” kata analis Citi.
Diberitakan sebelumnya CFO Apple Luca Maestri dan mantan kepala desainer Apple Jony Ive menjadi dua kandidat untuk mengisi jabatan kosong CEO Ferrari yang ditinggalkan Louis Camileri. Ia sendiri menduduki jabatan CEO mulai 2018, menggantikan Sergio Marchionne yang meninggal dunia.
Baca Juga: Harga di Bawah Rp1 M, Ferrari F355 Spider Milik Shaquille O'Neal Ini Dijual