Suara.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengaplikasikan hasil rapat soal anggaran mobil dinas yang berlangsung beberapa waktu lalu. Yaitu memangkas kebutuhan kendaraan pemerintahan lebih efisien, dengan energi terbarukan berupa daya listrik. Buktinya bisa disimak dari unggahan akun @plat_dinas_official di laman media sosial Instagram. Tengok saja potret unit mobil Patwal atau Patroli dan Pengawalan satu ini.
Setelah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memboyong mobil listrik produksi Hyundai sebagai kendaraan dinas pemerintahan, kini tiba giliran mobil Patwal Kepolisian yang siap beralih ke mobil listrik.
Seperti diunggah oleh @plat_dinas_official, mobil Patwal Gubernur Jawa Barat ini sedang melakukan uji coba dengan platform mobil listrik.
"Tahap uji coba untuk menjadi Patwal Gubernur Jawa Barat," demikian tulis akun itu.
Baca Juga: Geely Kembangkan Mobil Listrik Self-Driving Bersama Baidu
Adapun mobil listrik yang tengah dioperasikan adalah Hyundai Kona Electric, atau Hyundai Kona EV alias Electric Vehicle.
Dari tampilan eksterior tidak ada perubahan signifikan. Namun layaknya sebuah mobil Patwal, mobil bertenaga listrik ini sudah diberi livery biru dan merah khas Kepolisian.
Tidak ketinggalan bagian atap mobil dipasangi lampu strobo dan lambang Direktorat Lalu Lintas tersemat di kedua sisi mobil.
Sebagai catatan, salah satu negara tetangga sesama anggota ASEAN yang telah menggunakan mobil bertenaga listrik adalah Kepolisian Kerajaan Thailand, sebagai fleet customer Tesla Incorporation.
Dan kembali ke Hyundai Kona EV, mobil listrik satu ini memiliki desain kontur sporty untuk tampilan modern dan berorientasi pada tampilan ramah lingkungan. Sudut yang rendah dan lebar melengkapi profilnya, didukung jarak sumbu roda yang panjang, sehingga memastikan penanganan dan kontrol manuver yang gesit, juga memberikan stabilitas berkendara yang unggul saat melaju.
Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Sebut Mobil Listrik untuk Dinas, Ini Daftar Mereknya
Jarak tempuh Kona Electric mencapai 345 km (berdasarkan NEDC) dan 289 km (berdasarkan WLTP) dalam sekali pengisian daya, sehingga dapat memenuhi berbagai kebutuhan harian para pengguna.
Sementara pengisian daya penuh dapat dicapai dalam 54 menit dengan metode fast charging atau pengisian cepat (pengisian nol hingga 80 persen pada 100 kW).