Suara.com - Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden dikabarkan segera menaikkan harga pajak bensin yang akan segera berlaku dalam waktu dekat.
Hal ini dikonfirmasi langsung Pete Buttigieg, sosok yang akan dilantik menjadi calon menteri transportasi Amerika Serikat.
"Kita perlu melihat bahwa mekanisme pendapatan yang bertanggung jawab dan layak, yang bisa kita sepakati semua. Itu mungkin (kenaikan pajak bensin), tentu saja banyak negara bagian telah mengambil langkah ini, meski bukan satu-satunya solusi," jelas Pete Buttigieg, melansir Carbuzz.
Saat Pemilu Presiden Amerika Serikat berlangsung, Joe Biden memang telah mengemukakan serangkaian program dan wacana, terkait kendaraan listrik.
Baca Juga: Elon Musk Tanggapi Waymo yang Menyinggung Sistem Autopilot Tesla
Salah satunya, seperti dikutip Hindustan Times adalah janji Joe Biden untuk menekan angka emisi dan memberikan insentif bagi kendaraan listrik. Dengan kata lain, ia menyatakan akan ada perubahan drastis dalam kebijakan lingkungan di Amerika Serikat.
Politisi dari Partai Demokrat ini akan mengeluarkan kebijakan yang berdampak pada industri otomotif jika berhasil terpilih.
Adapun pokok-pokok idenya:
Kendaraan listrik
- Joe Biden menjanjikan investasi 400 miliar dolar Amerika Serikat (AS) untuk transisi menuju kendaraan ramah lingkungan, termasuk teknologi baterai.
- Akan mendukung pemerintah daerah untuk membangun 500.000 stasiun pengisian kendaraan listrik baru pada akhir 2030.
- Jumlah infrastruktur pengisian daya bakal naik secara signifikan di Negeri Paman Sam dengan penambahan itu. Berdasarkan data Departemen Energi Amerika Serikat, saat ini hanya terdapat 87.600 outlet pengisian. Sementara sebagai perbandingan, Uni Eropa memiliki 192.000 outlet pengisian.
Insentif terhadap konsumen kendaraan listrik
Baca Juga: Inikah Motor Favorit Presiden Amerika Serikat Joe Biden?
- Joe Biden mengatakan bahwa ia ingin mendorong konsumen untuk membeli mobil listrik melalui kredit pajak. Pemerintah federal saat ini mensubsidi mobil listrik dengan keringanan pajak 7.500 dolar AS untuk 200.000 unit kendaraan pertama yang dijual oleh produsen mobil.
- Sejauh ini, hanya Tesla Incorporation dan General Motors yang berhasil mencapai jumlah itu. Subsidi untuk Tesla selesai pada akhir 2019, sedangkan untuk General Motors habis pada 31 Maret.