Suara.com - Chief Executive Officer (CEO) Nissan, Makoto Uchida mengatakan pada Kamis (15/1/2021) tentang perombakan strategi Renault yang bertujuan untuk fokus pada model lebih sedikit, namun lebih menguntungkan.
Menurutnya, strategi ini akan memperkuat aliansi antara Nissan dan Renault.
"Sifat komplementer dan kolaboratif dari rencana bisnis kami membuat saya sangat yakin akan peluang yang dihadirkan aliansi," kata Makoto Uchida melalui video conference Renault, seperti dikutip dari US News.
Ia menambahkan bahwa semua harus siap menghadapi lingkungan bisnis yang sangat ketat ke depan. Seperti diketahui Renault dan Nissan telah mencoba memperbaiki kemitraan yang sempat renggang akibat penangkapan mantan bos Carlos Ghosn yang menjadi buronan sejak 2018.
Baca Juga: Mungil Tapi Keren, Ini Mobil Rancangan Renault yang Bikin Penasaran
Sejak September 2017, aliansi tiga perusahaan yaitu Renault, Nissan Motor Corporation dan Mitsubishi Motors Corporation, atau Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi mengumumkan rencana strategis dalam sebuah aliansi dengan tujuan menjadi pembuat mobil terbesar di dunia pada 2022.
Aliansi ini pun secara bertahap melakukan restrukturisasi untuk membuat pola kerja yang lebih sistematis. Akan ada satu pabrikan yang memimpin mereka di lokasi tertentu dengan jenis penjualan model tertentu.
Selain itu, pada 2020 Renault berupaya mendapatkan pinjaman dari negara sebesar 5 miliar euro untuk bertahan di tengah pandemi COVID-19.
Sebagai imbalannya, pemerintah Prancis ingin Renault berinvestasi dalam kendaraan listrik, baterai dan teknologi lainnya untuk mendukung lapangan kerja di negara itu.
Baca Juga: Ingin Meminang Mobil Baru? Ini Perkiraan Model yang Muncul 2021