Suara.com - Lamborghini telah merilis angka penjualan sepanjang 2020. Meski dibekap pandemi dan sektor otomotif dibuat tiarap karena COVID-19 juga menghadirkan krisis bidang ekonomi secara global, carmaker berlogo banteng ini dilaporkan hanya mengalami penurunan 9 persen. Atau satu digit saja.
Padahal seperti diketahui, Lamborghini sempat menghentikan aktivitas produksi selama 70 hari di tengah pandemi global.
Secara keseluruhan, perusahaan asal Italia ini mengirimkan 7.430 unit kendaraan secara global pada 2020. Sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 8.205 unit.
Soal model yang dikirimkan, Lamborghini Urus berkontribusi paling besar dengan penjualan 4.391 unit. Sedangkan Lamborghini Huracan 2.193 unit, kemudian disusul Lamborghini Aventador 846 unit.
Baca Juga: Ingin Meminang Mobil Baru? Ini Perkiraan Model yang Muncul 2021
"Hasil 2020 adalah hasil dari pekerjaan yang luar biasa. Meskipun mengalami kesulitan global selama setahun, namun seluruh tim Lamborghini bekerja dengan sangat keras," jelas Stephan Winkelmann, Presiden dan CEO Lamborghini, dikutip dari Carscoops.
Ia menambahkan, di masa mendatang, perusahaan akan mengkonsolidasikan rangkaian produk dan mencari prospek bisnis baru.
"Strategi ini untuk lebih memperkuat brand di 2021 yang menantang," ujar Stephan Winkelmann.
Pasar terbesar Lamborghini sepanjang 2020 adalah Amerika Serikat dan berhasil mengirimkan 2.224 unit mobil. Sedangkan 607 lainnya dijual di Jerman, 604 di China daratan, Hong Kong dan Makau.
Sisanya 600 unit di Jepang, 517 di Britania Raya, dan 347 di Italia. Pertumbuhan tertinggi 75 persen tercatat di Korea Selatan yang menyumbang 303 kendaraan.
Baca Juga: Survei Lalu Lintas Global: Pandemi COVID-19 Akibatkan Angka Kemacetan Turun