Suara.com - “Nek mboten ngagem masker, mboten usah medal (Kalau tidak mengenakan masker, tidak perlu keluar), sudah di rumah saja malah aman. Ayo dipakai maskernya,” demikian terdengar suara khas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Hari ini, Senin (11/1/2021) saat perdana pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Jawa dan Bali, beliau berkeliling Kota Semarang menggunakan sepeda alias kereta angin, meninjau kepatuhan warga terhadap protokol kesehatan COVID-19.
Rute yang dipilih antara lain adalah gang-gang kecil agar tidak kecolongan adanya pasar tiban alias pasar tumpah atau pasar non-permanen yang dibuat dadakan pagi hari di suatu lokasi. Antara lain di kawasan Jagalan, Semarang Tengah.
“Bapak Ibu, maskernya dipakai. Ayo ingat Coronanya masih ada, di Semarang masih tinggi. Tolong bantu Pemerintah ya,” pinta Gubernur Jawa Tengah dan diiyakan oleh warga serta pedagang di lokasi.
Dan bagi yang tidak mengenakan masker, Ganjar Pranowo meminta mereka pulang. Disebutkannya bahwa penggunaan pelindung mulut dan hidung adalah tindakan yang baik sebagai sarana pencegahan.
Baca Juga: Pakai Mobil Pribadi Wajib Jaga Kesehatan, Ini Poin dari PPKM
Dari Jagalan, kembali Pak Gubernur mengayuh sepeda menuju kawasan Pecinan. Di sana, langkah serupa dilakukan. Yaitu mengimbau warga agar mematuhi protokol kesehatan. Dalam bertransaksi dagang, antara penjual dan pembeli mesti selalu menjaga jarak dan mengenakan masker.
“Bapak-bapak, Ibu-ibu, hari ini mulai pembatasan se-Jawa Bali sampai tanggal 25 nanti. Diingat, kita pembatasan tanggal 11 - 25, kalau Panjenengan (Anda) tertib kita bisa menekan penularan. Ayo kita jaga diri, untuk menjaga keluarga, dengan itu kita juga menjaga negara. Maskernya selalu dipakai nggih (ya)," tukasnya.
Selain melakukan patroli patuh prokes penanggulangan COVID-19, gubernur yang gemar bersepeda serta menunggang motor trail itu juga membagikan masker warna merah putih.