Suara.com - Vehicle to Something (V2X) adalah sebuah solusi untuk meningkatkan keselamatan transportasi, serta menjalankan kendaraan secara swakemudi atau tanpa peran driver, yang mendukung penerapan smart city transportation.
Dikutip dari kantor berita Antara, V2X adalah teknologi komunikasi pertukaran data jarak pendek antarsesama sarana maupun infrastruktur transportasi.
V2X juga sedang dikembangkan di berbagai negara,seperti Amerika Serikat, Jepang, serta Jerman. Sementara berbagai perusahaan teknologi dan transportasi yang ikut ambil bagian adalah Google, Tesla, Huawei, Siemens, Toyota, VW, Mercedez, sampai BMW.
Vehicle to Something alias V2X bakal diterapkan secara global oleh pabrikan otomotif dan perusahaan teknologi dunia. Dan di Indonesia, PT Delameta Bilano adalah sebuah perusahaan sistem transportasi di Indonesia yang mengembangkan V2X.
![Mobil swakemudi. [shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2017/08/29/28874-mobil-swakemudi.jpg)
"Kami yakin V2X akan berguna di Indonesia untuk kebutuhan keselamatan transportasi, juga smart city. Ke depan, pengguna V2X akan mencapai ratusan juta kendaraan dan perangkat pintar," jelas Direktur Utama Delameta Tri Bayu Wicaksono, pada Jumat (8/1/2021).
Menurutnya, perkembangan bisnis transportasi di era internet of things membawa berbagai macam kemajuan teknologi, termasuk sistem V2X untuk transportasi.
Dengan teknologi ini, kendaraan bisa berkomunikasi secara aman dengan kendaraan lain atau biasa disebut V2V atau Vehicle to Vehicle, juga antara kendaraan dengan alat penerima lain V2D atau Vehicle to Smart Device.
Contoh cara kerjanya, mobil satu dan mobil lain bisa terhindar dari tabrakan, karena saling berkomunikasi menginformasikan jarak aman antarkendaraan.
Teknologi V2X juga bisa digunakan untuk berkomunikasi jarak pendek dengan smart traffic light, sarana perparkiran, dan berbagai sensor smart city untuk kebutuhan big data pemerintah maupun pengguna.
Delameta, menurut Tri Bayu Wicaksono sudah bekerja sama dengan pemain global untuk melakukan riset bersama, seperti NXP dan ST Micro. Dengan demikian, modul V2X bisa diproduksi di dalam negeri, sehingga memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang tinggi.
Baca Juga: Perkembangan Meminang Tesla, Menteri BUMN Agendakan Februari 2021
Pengembangan V2X, menegaskan kemampuan Delameta untuk beradaptasi dengan teknologi transportasi terkini maupun masa depan.