V2X, Teknologi Komunikasi Pertukaran Data Jarak Pendek Peranti Transportasi

Minggu, 10 Januari 2021 | 05:36 WIB
V2X, Teknologi Komunikasi Pertukaran Data Jarak Pendek Peranti Transportasi
Sistem Lane Departure Avoidance di Mobil Tesla. Sebagai ilustrasi teknologi V2X [Tesla]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Vehicle to Something (V2X) adalah sebuah solusi untuk meningkatkan keselamatan transportasi, serta menjalankan kendaraan secara swakemudi atau tanpa peran driver, yang mendukung penerapan smart city transportation.

Dikutip dari kantor berita Antara, V2X adalah teknologi komunikasi pertukaran data jarak pendek antarsesama sarana maupun infrastruktur transportasi.

V2X juga sedang dikembangkan di berbagai negara,seperti Amerika Serikat, Jepang, serta Jerman. Sementara berbagai perusahaan teknologi dan transportasi yang ikut ambil bagian adalah Google, Tesla, Huawei, Siemens, Toyota, VW, Mercedez, sampai BMW.

Vehicle to Something alias V2X bakal diterapkan secara global oleh pabrikan otomotif dan perusahaan teknologi dunia. Dan di Indonesia, PT Delameta Bilano adalah sebuah perusahaan sistem transportasi di Indonesia yang mengembangkan V2X.

Baca Juga: Perkembangan Meminang Tesla, Menteri BUMN Agendakan Februari 2021

Mobil swakemudi. [shutterstock]
Mobil swakemudi, sebagai ilustrasi [Shutterstock]

"Kami yakin V2X akan berguna di Indonesia untuk kebutuhan keselamatan transportasi, juga smart city. Ke depan, pengguna V2X akan mencapai ratusan juta kendaraan dan perangkat pintar," jelas Direktur Utama Delameta Tri Bayu Wicaksono, pada Jumat (8/1/2021).

Menurutnya, perkembangan bisnis transportasi di era internet of things membawa berbagai macam kemajuan teknologi, termasuk sistem V2X untuk transportasi.

Dengan teknologi ini, kendaraan bisa berkomunikasi secara aman dengan kendaraan lain atau biasa disebut V2V atau Vehicle to Vehicle, juga antara kendaraan dengan alat penerima lain V2D atau Vehicle to Smart Device.

Contoh cara kerjanya, mobil satu dan mobil lain bisa terhindar dari tabrakan, karena saling berkomunikasi menginformasikan jarak aman antarkendaraan.

Teknologi V2X juga bisa digunakan untuk berkomunikasi jarak pendek dengan smart traffic light, sarana perparkiran, dan berbagai sensor smart city untuk kebutuhan big data pemerintah maupun pengguna.

Delameta, menurut Tri Bayu Wicaksono sudah bekerja sama dengan pemain global untuk melakukan riset bersama, seperti NXP dan ST Micro. Dengan demikian, modul V2X bisa diproduksi di dalam negeri, sehingga memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang tinggi.

Baca Juga: Kaleidoskop Oto: Motor Bermesin Bongsor ke Indonesia pada 2020

Pengembangan V2X,  menegaskan kemampuan Delameta untuk beradaptasi dengan teknologi transportasi terkini maupun masa depan.

Tahun ini, Delameta menargetkan menjadi perusahan multiekosistem sistem transportasi nomor satu di Indonesia pada akhir 2021.

Sistem transportasi jalan tol, pelabuhan, Trans Jakarta, dan parkir bisa disematkan teknologi V2X, yang menjadi bagian dari lingkup kerja Delameta sebagai perusahaan multiekosistem sistem transportasi.

Dalam sistem pembayaran jalan tol, Delameta yang memegang 21 ruas menargetkan ruas tol kelolanya meningkat menjadi 32 ruas di akhir 2021. Delameta pun memproduksi sebagian besar sistem pembayaran tol dari hulu ke hilir, yang terdiri atas automatic vehicle classification (AVC), loop vehicle sensor, collecting terminal machine, infra merah, palang atau lane barrier system, electronic toll collection (ETC), CCTV, variable message sign (VMS), sampai license plate recognition.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI