Suara.com - Penyimpanan atau area parkir motor di ruang terbuka atau tanpa atap memberikan dampak negatif pada kondisi motor, terutama pada bagian eksterior.
Hal ini dikarenakan faktor cuaca di Indonesia yang membuat kondisi eksterior menjadi rusak pada jangka waktu yang lama.
Bagian yang paling terlihat perubahannya jika motor sering parkir di atap terbuka adalah dari catnya.
Awalnya, cat pada bodi timbul jamur (titik air yang mongering) yang lama-lama berdampak ke lapisan cat.
Jika lama dibiarkan, seperti dikutip dari Deltalube, warna cat akan memudar dan cat tidak mengkilap lagi. Tidak hanya pada cat, komponen bodi yang transparan juga memeroleh dampak buruk.
Baca Juga: Bukan Moge atau Vestic, Fadli Zon Cuma Punya Sepeda Motor Sejuta Umat Ini
Semisal pada bagian spidometer dan mika lampu yang terbuat dari bahan plastik transparan. Pada area ini dalam jangka waktu yang lama, dapat timbul retak jika sering terkena panas matahari.
Beralih ke bagian plastik dan karet di bodi yang berwarna hitam seperti pada bagian sepatbor belakang.
Lambat laun, jika komponen bodi ini sering terkena panas matahari dan hujan, cat bisa memudar atau berwarna keputihan, permukaannya muncul guratan retak-retak dan getas.
Jika sudah begini, agar tampilan kembali seperti sedia kala, pemilik motor perlu mengganti komponen tersebut.
Dari beberapa dampak kerusakan jika motor di parkir di tempat yang tidak beratap itu, sebaiknya selalu mengusahakan motor diparkir di tempat yang beratap.
Lalu bagaimana jika hal sulit dilakukan? Pemilik motor dapat memanfaatkan sarung atau cover motor sebagai pelindung eksterior dari panas matahari dan hujan.
Baca Juga: Mengayuh Kursi Roda, Slamet Nugroho Berjuang dari Tepi Jalan Raya