Suara.com - Dampak virus Corona di sektor otomotif bisa disaksikan di perusahaan ban kenamaan Prancis, Michelin. Pada Rabu (6/1/2021) disebutkan bahwa mereka akan memangkas 2.300 pekerja.
Akan direalisasikan dalam tiga tahun ke depan, rencana ini adalah bagian dari proyek penyederhanaan perusahaan dan daya saing baru di Prancis.
Seperti dikutip dari Business Times, harga saham Michelin saat ini naik 0,7 persen tak lama setelah pasar saham dibuka, mengungguli kenaikan 0,15 persen dalam indeks Paris CAC 40.
Sementara rencana pemangkasan pekerja setara dengan hampir 2 persen dari angkatan kerja globalnya.
Baca Juga: Tips Bersihkan Kaca Helm, Amargi Resik Tansah Ketingal
Selain itu strategi para pembuat mobil yang mulai fokus pada peralihan dari mobil diesel dan bensin ke mobil listrik, yang sedikit banyak juga cukup mempengaruhi.
"Rencana ini adalah bagian dari pendekatan konstruksi bersama dan dialog yang luas dan akan bergantung pada negosiasi kesepakatan kerangka kerja tiga tahun yang tidak akan mengakibatkan PHK dan penutupan pabrik," jelas kelompok pekerja dalam perusahaan itu.
Michelin mengatakan tindakan ini akan mempengaruhi hingga 1.100 posisi di kantor dan 1.200 posisi di pabrik. Dengan demikian hampir 60 persen dari pengurangan pekerjaan akan didasarkan pada skema pensiun dini atau sukarela.
Michelin sendiri saat ini telah mempekerjakan lebih dari 127.000 karyawan di seluruh dunia. Perusahaan berkomitmen untuk menemukan bisnis bernilai tambah tinggi di Prancis.
"Strategi ekspansi ambisius dalam solusi hidrogen mungkin bisa menjadi gambaran," demikian kalimat penutup dari pernyataan itu.
Baca Juga: Beri Pesan Keselamatan, Pak Ganjar Pranowo Tanda Tangan di Helm