Suara.com - Memoles bodi mobil menjadi salah cara untuk membuat tampilan mobil tetap awet seperti baru. Namun karena faktor cuaca yang tidak menentu, body yang mulus dan mengilap menjadi kotor dan kusam kembali.
Hal ini biasanya membuat frekuensi pemolesan bodi mobil jadi dilakukan lebih sering.
Apakah ada dampaknya bagi cat bodi mobil bila sering dipoles?
Logikanya, hal ini memang baik untuk dilakukan karena cat mobil selalu terlihat bersih dan mengilap. Namun faktanya, seperti dikutip dari Deltalube, memoles body mobil dengan interval yang rapat atau frekuensi tinggi, mampu merusak lapisan cat paling luar atau bagian pernis.
Baca Juga: Viral Video Kecelakaan Chacha Sherly: Truk Boks Terguling, Cuaca Buruk
Pasalnya ketika melakukan poles body, lapisan pernis sedikit demi sedikit ikut terkikis sehingga memunculkan tampilan mengilap. Padahal cat mobil sendiri hanya memiliki lapisan setebal 20-40 mikron.
Jika poles body dilakukan secara berlebihan, risikonya lapisan pernis semakin menipis dan menyentuh lapisan cat. Jika lapisan pernis sudah hilang, cat mobil jadi terlihat kusam.
Idealnya, memoles body mobil dilakukan setiap enam bulan sekali untuk kendaraan yang sering diparkir di area terbuka dan terkena paparan sinar matahari langsung. Jika mobil tersimpan di area tertutup, satu tahun sekali sudah cukup dilakukan dan tidak berisiko merusak cat.
Tidak hanya itu, cairan pemoles yang digunakan pun harus diperhatikan agar tidak merusak cat saat melakukan pemolesan. Untuk amannya, sebaiknya menggunakan cairan poles berbahan water base bukan yang berbahan dasar silikon.
Baca Juga: Chacha Sherly Tabrakan Saat Cuaca Buruk, Jadi Wacana Situasi Mengemudi