Perlu Tahu: 10 Teknologi Pengerasan Jalan yang Kamu Saksikan Sehari-hari

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 23 Desember 2020 | 18:31 WIB
Perlu Tahu: 10 Teknologi Pengerasan Jalan yang Kamu Saksikan Sehari-hari
Ilustrasi pekerjaan pengerasan jalan di Jakarta. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pekerjaan perbaikan atau perawatan jalan mungkin sudah jadi pandangan sehari-hari, tetapi banyak dari kita yang belum tahu apa sebenarnya yang sedang dikerjakan.

Perawatan jalan sendiri ada bermacam-macam. Salah satu yang terpenting adalah pengerasan jalan. Pekerjaan ini bertujuan memperpanjang masa pelayanan ekonomi jalan dengan mempertahankan tingkat pelayanan pada batas standar yang aman.

Menurut buku bertajuk Jalan di Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang disusun oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, ada 10 teknologi perkerasan jalan yang dikenal di Indonesia.

Berikut adalah penjabarannya:

Baca Juga: PUPR Minta Pengembang Ikut Bantu Program Pemulihan Ekonomi Nasional

  1. Fog seal
    Ini adalah metode aplikasi penyemprotan ringan aspal emulsi encer atau aspal emulsi yang diencerkan dengan air pada permukaan perkerasan beraspal yang sudah eksisting.

  2. Chip Seal
    Penanganan permukaan perkerasan aspal dengan cara disemprot menggunakan aspal (aspalcair, aspal emulsi dan aspal modifikasi) dan kemudian dilapisi dengan satu lapis agregat.

  3. Bubur Aspal (Slurry seal)
    Terdiri dari agregat, bahan pengisi (bila diperlukan), air, dan aspal emulsi yang dicampur secara dingin dengan menggunakan alat pencampur, serta penghamparan dan pemadatan (bila diperlukan) di atas permukaan perkerasan beraspal eksisting yang telah disiapkan.

  4. Lapis Permukaan Mikro (Microsurfacing)
    Terdiri dari agregat, bahan pengisi, air, dan aspal emulsi yang dicampur secara dingin dengan menggunakan alat pencampur, serta dilakukan penghamparan dan pemadatan (bila diperlukan) di atas permukaan perkerasan beraspal eksisting yang telah disiapkan.

  5. Lapis Tipis Beton Aspal (LTBA)
    Berupa lapis tambah atau bagian dari stragtegi mill dan fill dengan ketebalan maksimum 30mm. Merupakan campuran beraspal panas yang menggunakan gradasi dengan ukuran maksimum 4,75mm dan 9,5mm

  6. PCC Joint & Crack Sealing
    Crack sealing digunakan untuk mengisi sambungan (joint) dan retak pada slab beton (PCC). Biasanya sealent ini digunakan pada tahap awal atau retak panel yang terisolasi. Untuk retak extensive panel seperti kurangnya dukungan pada slab atau kesalahan pada masa konstruksi tidak dapat diperbaiki dengan sealent ini.

  7. Slab Stabilization and Jacking
    Pada daerah perkerasan yang mengalami penurunan atau depresi. Pengembalian elevasi pelat yang turun dilakukan dengan cara menginjeksikan suatu bahan ke bawah pelat serta memantau dengan seksama peninggian pelat pada setiap lubang injeksi sampai dicapai profil yang dikehendaki

  8. Cross-stitching
    Merupakan metode pemeliharaan yang dirancang untuk mempertahankan kekuatan perkerasan kaku, baik yang mengalami retak memanjang atau pun untuk pengikat sambungan memanjang yang mengalami pemisahan.

  9. Dowel Retrofit
    Pemasangan kembali batang dowel atau perangkat mekanis lainnya pada joint atau retak melintang.

  10. Partial Depth Repair
    Perbaikan pada perkerasan kaku dengan mengganti bagian pelat yang mengalami kerusakan pada sepertiga bagian atas pelat, yaitu dengan cara membongkar bagian pelat beton yang mengalami kerusakan, kemudian menggantinya dengan bahan tambagan yang cocok.

Demikianlah 10 teknolog pengerasan jalan yang biasa digunakan di Indonesia!

*[Sumber tulisan disadur dari buku "Jalan di Indonesia dari Sabang sampai Merauke" yang disusun oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI