Suara.com - Presiden Toyota, Akio Toyoda, akhirnya buka suara terkait maraknya kebijakan pelarangan penggunaan kendaraan bermesin konvensional yang masih menggunakan bahan bakar minyak di beberapa negara, termasuk Jepang.
Ia menilai bahwa banyak politisi yang kurang paham dengan inti permasalahan emisi kendaraan, sehingga banyak yang latah dan mengeluarkan kebijakan kewajiban produksi kendaraan elektrik.
Dilansir dari Carscoops, Rabu (23/12/2020), Toyoda mengklaim bahwa Jepang akan kehabisan listrik dalam waktu singkat jika semua kendaraan menggunakan mesin elektrik.
Ia juga mengatakan bahwa diperlukan uang sekitar 135-358 miliar dolar AS untuk membuat infrastruktur yang mampu mendukung peralihan ke kendaraan elektrik secara penuh.
Baca Juga: Best 5 Oto: Suzuki Jimny India, Koleksi Mobil Mensos Tri Rismaharini
"Apa yang dipikirkan oleh politisi yang berkata 'Mari singkirkan semua mobil berbahan bakar minya', apa mereka paham konsekuensinya?" kata Toyoda, merujuk wacana aturan Jepang dalam melarang kendaraan konvensional.
"Bisnis model sekarang di sektor industri mobil akan kolaps," lanjutnya.
Selain itu, Toyoda juga menilai bahwa kendaraan elektrik juga bisa lebih merusak lingkungan, khususnya dengan kondisi Jepang yang masih membangkitkan listrik dengan batubara dan gas alam.
"Lebih banyak kendaraan elektrik, akan lebih buruk karbon dioksidanya," tuturnya menambahkan.
Walaupun demikian, perusahaan ini tak pasrah. Mereka kini mulai merintis kehadiran kendaraan berbahan bakar hidrogen yang emisinya lebih natural.
Baca Juga: Digelar Virtual, Ini Komunitas Otomotif Peraih Garda Oto Community Award
Kendaraan elektrik boleh saja dianggap tak mengeluarkan gas buang, namun limbah yang timbul dari baterai kendaraan tersebut bisa berbahaya bagi lingkungan.