CEO Toyota: Mobil Listrik Bisa Jadi Pamungkas Aktivitas Carmaker

Selasa, 22 Desember 2020 | 10:05 WIB
CEO Toyota: Mobil Listrik Bisa Jadi Pamungkas Aktivitas Carmaker
Akio Toyoda (kiri) bersama driver F1 Fernando Alonso saat launching Toyota Supra Super GT di NAIAS 2019 di Cobo Center di Detroit, Michigan(14/1/2019) [AFP/Timothy A. Clary].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Chief Executive Officer (CEO) Toyota Motor Corporation atau TMC, Akio Toyoda menyampaikan pandangannya tentang kendaraan listrik dalam pertemuan tahunan para produsen mobil.

Dalam kesempatan itu, lelaki kelahiran 3 Mei 1956 serta cucu pendiri perusahaan Toyota, Kiichiro Toyoda ini menyampaikan bahwa mendorong elektrifikasi besar-besaran bukanlah ide yang baik.

Menurutnya, pemahaman sempit seperti ini bisa menjadi akhir bagi kelangsungan carmaker jika mereka tidak segera beranjak dari pemikiran tadi.

Akio Toyoda sepakat bahwa kendaraan listrik dianggap bersih atau tidak menghasilkan zat polutan. Namun sayangnya, cara para pemangku kebijakan memberikan pernyataan soal pengadaan kendaraan terelektrifikasi lebih condong ke arah, "Ayo singkirkan semua mobil yang menggunakan bensin".

Baca Juga: Toyota Indonesia Sebut Era Elektrifikasi Berikan Banyak Keuntungan

Toyota Alphard Hybrid dalam test drive Banyuwangi - Bali [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan].
Toyota Alphard Hybrid. Sebagai ilustrasi produk terelektrifikasi Toyota [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan].

"Model bisnis industri mobil saat ini akan runtuh jika pemerintah mendorong larangan kendaraan berbahan bakar bensin," katanya, seperti dikutip dari Electreck.

Akio Toyoda berpendapat bahwa harga kendaraan listrik terlalu mahal. Sedangkan kebijakan untuk terus mendorong transisi massal ke kendaraan baterai listrik akan membuat orang kehilangan kesempatan memiliki mobil baru.

Terlepas dari kenyataan bahwa Toyota telah mengumumkan percepatan rencana kendaraan listriknya tahun lalu, pabrikan mobil asal Jepang ini fokus pada kendaraan hibrida dan sel bahan bakar, dan masih mengesampingkan kendaraan full listrik.

Sementara itu seperti dilaporkan The Wall Street Journal, kendaraan bertenaga baterai lebih berpolusi daripada kendaraan bertenaga bensin karena listrik sebagian besar dihasilkan oleh gas dan batu bara.

Baca Juga: Auto2000 Modifikasi Toyota Dyna Jadi Layanan Mobile Dealer

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI