Suara.com - Kebijakan pemerintah Inggris yang melarang penjualan kendaraan baru dengan pembakaran internal mulai 2030 memaksa Mclaren, merek mobil sport mewah asal negara Ratu Elizabeth itu, putar otak dan memilih mulai mengembangkan mobil hybrid - memadukan mesin berbahan bakar minyak dan baterai listrik.
Dalam sebuah wawancara dengan Auto News, Kepala Eksekutif McLaren Mike Flewitt ditanyai bagaimana strategi perusahaan ke depan setelah ada larangan mobil berbahan bakar minyak mulai 2030.
“Ini menantang. Rencana bisnis kami sekarang semakin beralih ke hibrida. Semua peluncuran signifikan yang akan datang adalah mobil hybrid,” kata Flewitt.
Bahkan Flewitt menegaskan, pada 2026 produk dari Mclaren akan sepenuhnya menggunakan teknologi hybrid.
Baca Juga: Daftar Harga Mobil Hybrid, Mengapa Mahal Kata Kemenperin Begini
“Saya pikir pada 2026, kami akan sepenuhnya hibridisasi. Sedangkan kami mungkin akan membuat supercar listrik pertama kami di akhir 2028 atau 2029,” ujarnya.
Lebih lanjut Flewitt mengatakan McLaren bisa beradaptasi menghadapi era baru dalam industri otomotif. Namun Ia juga merasa prihatin karena Inggris belum memiliki infrastruktur yang diperlukan untuk bertransisi ke armada serba listrik.
“Yang belum kami miliki adalah infrastruktur untuk mendukung pengoperasian mobil listrik,” tegasnya.
Lebih lanjut, disampaikan Flewitt, saat ini sekitar 2-3 persen penjualan mobil di Inggris adalah mobil listrik. Untuk meningkatkannya menjadi 100 persen tentu diperlukan infrastruktur untuk mengisi daya baterai.
“Apa yang hampir tidak disadari oleh pemerintah adalah tantangan yang lebih besar, yaitu menempatkan infrastruktur pada tempatnya dan bukan produsen yang membuat mobil,” tutup Flewitt.
Baca Juga: Temuan Survei: Generasi Z Cenderung Pilih Mobil Listrik Daripada Bensin